Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ada Apa dengan Konfercab GP Ansor Banyuwangi?

Penulis : Syamsul Arifin - Editor : Redaksi

19 - May - 2016, 18:56

Placeholder
Sesepuh GP nsor Banyuwangi, H Abdillah Rafsanjani. (Foto: Syarif/Banyuwangi TIMES)

Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi deadlock sejak Sabtu (7/5/2016). Hingga kini konfercab itu belum membuahkan hasil apa-apa.

Ada apa sebenarnya? Mengantisipasi semakin bermunculannya isu liar, sesepuh GP Ansor Banyuwangi, H Abdillah Rafsanjani, angkat bicara soal penyebab belum tuntasnya prosesi pemilihan ketua cabang tersebut.

“Ada intrik politik di dalam konfercab kemarin. Ada kepentingan kekuasaan di Banyuwangi, yang kebetulan juga dari kader Ansor, terus ada kepentingan partai. Karena bagaimana pun Ansor sangat mendukung adanya PKB. Kalau disebut di sini ada peperangan antar kader Ansor yang ada di pemerintahan dan partai politik,” katanya, Kamis (19/5/2016).

Menurutnya, untuk mempercepat pemilihan Ketua Cabang GP Ansor Banyuwangi, para pihak harus segera kembali ke marwah atau martabat Ansor. Dan satu langkah yang harus menjadi prioritas adalah duduk bersama atau musyawarah untuk mencapai mufakat sesuai dengan ajaran Nahdlatul Ulama (NU).

“Kedua pihak tidak boleh memaksakan kehendak, kalau pemerintahan memaksakan kehendak untuk menjadikan calonnya misalnya, saya yakin akan akan ada demo setiap hari di Banyuwangi. Itu sangat menggangu pemerintahan di Banyuwangi,” cetus mantan Ketua Pasukan Berani Mati ini.

Begitu juga apabila dari partai memaksakan kehendak, lanjutnya, dipastikan akan digempur habis – habisan oleh kader GP Ansor dari pihak pemerintahan. Untuk mencegah terjadinya perpecahan di antara kader Ansor, Abdillah mendesak para pihak segera menyatukan persepsi.

Disebutkan, mereka yang harus duduk bareng adalah Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor, selaku pemegang norma aturan Konfercab.

“Di pihak pemerintah dalam hal ini Bupati Anas, harus ikut dalam percaturan. Dalam arti harus ikut membahas bareng,” ungkapnya.

Selanjutnya, pihak yang harus turun menjadi pemotor pemersatu kader GP Ansor Banyuwangi adalah Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) setempat, KH Masykur Ali. H. Joni Subagyo, selaku ketua PKB serta para senior Ansor dan peserta konfercab.

“Jika tetap tidak ada kesepakatan, ya terpaksa kompetisi. Dan kita para senior dan Banser siap mengamankan kompetisi secara fair, dengan kawalan PP GP Ansor dan PW GP Ansor, Jawa Timur,” katanya.

Sementara itu, Presidium Sidang Konfercab GP Ansor Banyuwangi, Abdul Aziz, menjelaskan, penghentian sementara Konfercab yang digelar di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Genteng, karena kurang siapnya kepanitiaan. Draf Konfercab yang dibagikan tidak sesuai dengan hasil kongres GP Ansor tahun 2015 di Jogjakarta. Namun malah draft sesuai kongres Surabaya atau tahun 2011.

“Oleh panitia sudah akan dicetak dan dibagikan, tapi peserta tidak sabar menunggu, akhirnya oleh PW Ansor dihentikan sementara sampai panitia benar – benar siap,” jelasnya. (*)


Topik

Peristiwa Konfercab-GP-Ansor-Banyuwangi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syamsul Arifin

Editor

Redaksi