Pemandangan berbeda nampak di sepanjang kawasan Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri. Sepanjang jalan kawasan yang dikenal sebagai kawasan bisnis itu dipenuhi oleh para penjual jajanan takjil. Sebuah aktivitas rutin setiap tahunnya di bulan puasa.
Para penjual takjil itu berjajar di pinggir jalan, terutama pada sisi sebelah selatan jalan. Dengan lapak jualan yang bongkar pasang, mereka menjajakan aneka ragam mulai minuman hingga makanan untuk berbuka. Harga yang mereka tawarkan juga sangat terjangkau mulai Rp1.500 untuk minuman dan Rp2500 untuk takjilnya.
Para penjual takjil itu mulai melayani pembeli sekitar pukul 15.30 WIB setiap harinya dan biasanya membubarkan diri pada saat dimulainya shalat tarawih. Tempat berjualan yang bongkar pasang itu membuat aktivitas itu tidak begitu memberatkan dan mudah dibersihkan.
Lokasi jualan itu sangat strategis karena selain berada di kawasa pusat bisnis, juga berada di jantung kota yang memungkinnya masyarakat melalui jalur tersebut. Para pedagang berasal dari aneka latar belakang. Ada yang murni berprofesi sebagai pedagang ada pula mahasiswa yang sekedar mengisi waktu.
Pantauan di lokasi, kawasan itu sudah mulai banyak dikunjungi pembeli. Itu bersamaan dengan jam bubaran kantor dan mulai masuknya waktu maghrib.
"Sekalian belanja karena di rumah tidak masak," ujar Niken, seorang pembeli yang berprofesi sebagai pekerja kantoran. (*)