Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Himpunan Ahli Kontrak Kontruksi Indonesia (HAKKI) siap menghadapi serbuan investor asing. Salah satu yang dilakukan HAKKI adalah memuaskan pelanggan, sehingga tidak beralih ke ahli konstruksi lain terutama asing.
"Kita harus persiapan diri untuk menutup kelamahan. Biasakan diri untuk memuaskan pelanggan," tegas Sekjen HAKKI, Panani Kesai, di sela-sela deklarasi dan peresmian DPD HAKKI Provinsi Jatim, di Surabaya, Rabu (20/7/2016).
Menurut Panani, serbuan investor asing memang menjadi permasalahan serius. Mengingat sumber dana dari luar tentunya juga membawa tenaga, dan ahli hukum kontruksi dari luar.
Meski demikian, HAKKI jangan sampai kalah dengan investor luar. Apalagi Presiden RI, Joko Widodo telah membuat kebijakan untuk mempermudah perijinan. Namun kontraktor tidak usah takut. Anggota HAKKI harus merapatkan barisan yakni belajar disiplin.
"Disiplin tepat waktu penyelesaianya, biayanya tepat, kualitasnya sesuai yang dijanjikan. Jadi semuanya disiplin," ujarnya.
Meski demikian, HAKKI masih bersyukur karena 70 persen kontraktor masih dominan dari lokal. Namun problem yang dapat muncul adalah dana yang dimilikinya sangat minim, sehingga mau tidak mau harus mengundang investor dari luar.(*)