Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Suadara Kembar Korban Pemerkosaan Bengkulu Nyantri di Bahrul Maghfiroh

Penulis : Hendra Adi Saputra - Editor : Heryanto

22 - Jul - 2016, 12:07

Placeholder
Yayan (tiga dari kiri) bersama ibu dan dua orang temannya di Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang (Foto Hendra Adi Saputra)

Masih ingat dengan sosok Yuyun?, korban pemerkosaan disertai pembunuhan di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Sementara saudara kembar Yuyun (14) bernama Yayan (14) mengalami stress yang hebat setelah ditinggal pergi saudara kembarnya itu.

Kamis , (21/7/2016) keluarga Yuyun akhirnya membawa saudara kembar laki-lakinya itu ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang untuk nyantri di pesantren asuhan KH Edy Lukman Al Karim.

Yayan ditemani orang tuanya, Yakin dan Yana, dan dua orang temannya Restu Waluyo (14) dan Husna Risqian (13) tiba sekitar pukul 16.30 WIB.

 Rombongan keluarga itu diantar oleh Direktorat Rehabilisasi Sosial Anak Kementrian Sosial (Kemensos) dan langsung diterima oleh pihak pengurus ponpes.

Saat dimintai keterangan, Yana, ibunda Yayan menuturkan, keputusannya membawa anaknya ke Ponpes Bahrul Maghfiroh dengan tujuan segera menghilangkan rasa trauma dan stress setelah kepergian saudara kembarnya.

"Harapannya semoga dia menjadi anak yang berbakti, soleh dan berhasil", tuturnya.

Sementara itu, Yayan, mengaku senang berada di pesantren milik Gus Lukman, sapaan akrab KH Edy Lukman Al Karim dan bersemangat melanjutkan sekolahnya. "Semoga saya sukses disini", katanya sambil tersipu malu.

Kasi Rehabilisasi Sosial Anak Kemensos, Muchyidin, menjelaskan, ketiga anak yang dititipkan ke Ponpes Bahrul Maghfiroh, tidak diberi batas waktu.

Hal ini juga sesuai instruksi Menteri Sosial, Khofifah, saat berkunjung ke rumah Yuyun.
"Mereka keluarga yang kurang mampu, jadi perlu ada bantuan, semoga mereka bertiga betah disini", ujar Muhyidin.

Kasus ini sempat ramai diberitakan sejumlah media tanah air yakni kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 2 April 2016 lalu.

Saat itu, Yuyun pulang dengan membawa alas meja dan bendera merah putih untuk dicuci sebagai persiapan upacara bendera Senin. Jarak antara sekolah ke rumah korban sejauh 1,5 kilometer melewati kebun karet milik warga.

Saat berjalan, ia berpapasan dengan 14 pelaku atas nama Dedi Indra Muda (19), Tomi Wijaya (19), DA (17), Suket (19), Bobi (20), Faisal Edo (19), Zainal (23), Febriansyah Syahputra (18), Sulaiman (18), AI (18), EK (16) dan SU (16).

Dua nama terakhir adalah kakak kelas korban. Salah satunya bernama EK sudah keluar dan tidak bersekolah lagi di SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding, sedangkan dua nama lain, yaitu BE dan CH, masih diburu polisi.

Para pelaku yang melihat Yuyun langsung mencegat dan menyekap Yuyun. Kepala Yuyun dipukuli kayu, kaki dan tangannya diikat, leher dicekik, kemudian dicabuli secara bergiliran.


Topik

Peristiwa Yuyun Pemerkosaan Pembunuhan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Adi Saputra

Editor

Heryanto