Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Singhasari Literasi Festival

Arok Dedes di Mata Pramoedya Ananta Toer

Penulis : Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

30 - Sep - 2016, 23:18

Placeholder
Buku Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer

Melengkapi perhelatan Literasi Singosari yang digelar di Kabupaten Malang, layaklah kita kembali membaca novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer (PAT).  

Sebagai buku pertama tertralogi “Arok Dedes” yang dilanjut dengan Mata Pusaran, Arus Balik dan Mangir, Sebuah Drama,  Arok Dedes menjadi buku roman politik kompleks dengan latar pedalaman sejarah kerajaan Jawa.

Kisah Arok Dedes di mata PAT, bukan hanya sekedar cerita mistis  tentang keris Mpu Gandring  yang berisi kutukan 7 turunan. Bukan  juga kisah percintaan panas dan menegangkan antara Arok dan Dedes seperti persepsi khalayak umum.

PAT menggambarkan Arok Dedes  sebagai kisah pergulatan politik yang di dalamnya berisi intrik, semangat, loyalitas, dan ketegasan yang  menceritakan perjuangan seorang sudra untuk menjadi akuwu di negeri Tumapel.  

Arok Dedes berkisah tentang kudeta ala Jawa pertama di nusantara. Melibatkan gerakan militer, menyebarkan prasangka dari dalam, memperhadapkan antar kawan, dan memanasi perkubuan. Aktor-aktornya bekerja seperti hantu.  

Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi sipil yang cerdik rakus (dari kalangan sudra/agrari yang merangkakkan nasib menjadi panguasa tunggal tanah Jawa). Serupa permainan catur di atas papan bidak yang butuh kejelian, pancingan, ketegangan melempar umpan-umpan untuk mendapat peruntungan besar. Tak ada kawan dan lawan.

Yang menarik dari roman ini adalah kecerdasan penulis dalam mengangkat kompleksitas permasalahan dengan lancar, mengalir dan membangun suasana. Dimulai dari latar belakang Arok, seorang sudra yang tidak jelas asal usulnya namun menjelma jadi seorang Ksatria dan Brahmana sekaligus. 

Arok yang memiliki nama lahir temu ini diberi nama Arok yang berarti pembangun. Arok ini juga dipercaya Lohgawe sebagai garuda yang bisa mengembalikan chakrawati shiwa ke bumi Tumapel dan Kediri. Tugas pertama dari Arok ini adalah menggulingkan Tunggul Ametung sebagai akuwu Tumapel dan menggantikannya. 

Dimulai dengan bantuan Lohgawe selaku ketua dari para brahmana, Arok bisa masuk menjadi salah satu perwira Tumapel. Lalu dengan posisinya itu dia berhasil memperdayai Tunggul Ametung sehingga pasukannya yang berada di luar Kutaraja bisa masuk dan pasukan Tumapel berkurang karena ditumpas oleh para perusuh yang merupakan pasukan Arok sendiri. 

Arok juga menggunakan gerakan Gandring yang dikomandoi Mpu Gandring dan Kebo Ijo untuk membunuh Tunggul Ametung yang dalam kondisi dibius (atas usulan Arok yang dilakukan Dedes).

Arok juga merupakan perpaduan yang unik antara penganut Shiwa, Wisnu dan Budha, karena dalam perjalanan hidupnya dia belajar dari beberapa guru yang berbeda keyakinan. Perpaduan unik ini diramu dengan cerdas Arok menjadi kekuatan untuk menggulingkan sang akuwu.  

Arok pun menyatukan penganut  Wisnu dan Shiwa dalam satu kekuasaan dengan cara menikahi Umang, istri pertama Arok yang seorang Wisnu dan Dedes, istri kedua Arok  yang murni darah Brahmani Shiwa.

Nuansa feodal Jawa yang begitu kental pun tak terbantahkan. Pola komunikasi antar kasta yang sangat diskriminatif bahkan terlihat sejak dari panggilan (seperti Yang Mulia, Yang Suci). Belum lagi perlakuan terhadap kaum sudra, ironi kehidupan para budak yang harus dikenali lewat tapas di kepala, sampai pada nasib jejaro-jejaro yang harus dipotong lidahnya demi menjaga rahasia. 

Masih banyak lagi fakta-fakta miris berkaitan dengan feodalisme Jawa diperlihatkan. Pemanfaatan perempuan dalam perebutan kekuasaan juga merupakan cerita yang menarik dan menentukan. Dimana Arok berhasil memanfaatkan Dedes sebagai umpan dan tahta pun didapat dengan gemilang, tanpa cacat. 


Topik

Peristiwa Singhasari-Literasi-Festival Literasi-Singosari Review-Buku-Arok-Dedes Karya-Pramoedya-Ananta-Toer



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni