Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Sebaya Youth Center: 45% Remaja Jombang Pernah Nonton Film Porno

Penulis : Muhammad Sholeh - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Nov - 2016, 15:54

Placeholder
Seminar pendidikan reproduksi untuk guru SLB se-Kabupaten Jombang. (Foto: Muhammad Sholeh/JombangTIMES)

Pendidikan kesehatan reproduksi bagi kalangan difabel (different of ability) adalah tema yang tidak banyak menarik perhatian publik. Padahal, potensi kekerasan seksual terhadap para penyandang difabilitas memiliki resiko dua kali lipat dibanding masyarakat pada umumnya. Demikian salah satu isu yang mengemuka dalam seminar Kesehatan Reproduksi Bagi Penyandang Difabel, pada Selasa (8/11/2016).

"Berdasarkan riset, orang difabel beresiko dua kali mengalami kekerasan seksual,” tegas Achmad Fathul Iman, direktur Suara Difabel Mandiri (SDM), penggagas kegiatan tersebut.

Tidak kurang dari 45 orang kepala sekolah dan guri SLB mengikuti acara tersebut. Sejumlah narasumber juga hadir dalam seminar yang juga didukung Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur itu. Antara lain adalah Rochaniyati dari Sebaya Youth Center dan Nailatin Fauziyah, psikolog dari Woman’s Crisis Center (WCC).

Rochaniyati dari Sebaya Youth Center dalam kesempatan tersebut membeberkan data riset yang dilakukan lembaganya, yaitu 1 % remaja di Jombang pernah melakukan hubungan sexual. “Enam puluh persen dari angka itu, melakukan hubungan sex di rumah pasangannya,” kata aktivis perempuan yang akrab dipanggil Ida ini.

Selain itu, temuan lain dari riset itu adalah 45 % remaja Jombang sudah pernah menonton film porno. “Ini tentu menjadi fenomena yang patut diperhatikan bersama. Terutama bila dikaitkan dengan sexual harassment yang bisa mengancam para penyandang difabilitas kapan saja dan di mana saja,” ujar Ida.

Menimpali temuan tersebut, psikolog dari Woman’s Crisis Center (WCC), Nailatin Fauziyah, menegaskan pentingnya perhatian lingkungan terdekat kepada remaja. "Komunikasi orang tua dengan anak yg bagus merupakan salah satu cara menghindari kekerasan seksual,” kata fauziyah.

Catatan penting dari seminar yang di gelar di aula Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah itu, menurut pemrakarsa kegiatan Achmad Fathul Iman adalah tumbuhnya kesadaran dari para guru dan kepala sekolah SLB terhadap pentingnya materi kesehatan reproduksi.

“Mereka ingin pelajaran kesehatan reproduksi diajarkan di setiap sekolah khususnya SLB,” pungkas pria yang pernah mendapat beasiswa dari Young South East Asia Leader Initiative (YSEALI) ini. (*)


Topik

Pendidikan Setara-Youth-Center Pendidikan-Kesehatan-Reproduksi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Sholeh

Editor

Sri Kurnia Mahiruni