MALANGTIMES - 10 November 1961, Presiden RI pertama, Ir Soekarno pernah menyampaikan pesan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya,".
Pesan pendek penuh gelora ini telah menyulut semangat rakyat Indonesia waktu itu untuk melanjutkan perjuangan bangsa dan negara dalam dimensi yang lebih luas.
Pesan ini pula yang disampaikan Bupati Malang, Dr. H Rendra Kresna dalam pelaksanaan upacara bendera mengenang para pahlawan di Pendopo Kabupaten Malang Jl Panji 158 Kepanjen Malang, Kamis (10/11).
Selain pesan tersebut, Bupati juga membacakan pesan Soekarno lainnya, yaitu, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia,“.
Pesan-pesan yang dibacakan oleh Bupati Malang menjadi relevan dalam konteks kekinian, terutama dalam meneruskan perjuangan para pahlawan melalui pembangunan.
"Para pahlawan dulu berjuang mengangkat senjata, kini mari kita teruskan semangat 10 November dalam pembangunan Kabupaten tercinta ini,"kata Dr. H Rendra Kresna.
Bung Rendra, sapaan akrab Dr H Rendra Kresna, juga membacakan amanah yang disampaikan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa yang menjelaskan pertempuran 10 November merupakan pertempuran pertama dan terbesar yang memakan banyak korban jiwa.
"Peristiwa tersebut kita jadikan pelajaran moral dalam menghadapi tantangan seberat apapun jangan sampai menyurutkan semangat perjuangan. Karena semangat kepahlawanan adalah semangat persatuan dalam membentuk dan membangun sebuah negara," tegasnya.
Bung Rendra juga menyitir kembali pesan dari Bung Karno yang mengingatkan: "Kelemahan jiwa kita ialah kita kurang percaya kepada diri kita sendiri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar - negeri, kurang percaya-mempercayai satu sama lain, padahal kita ini pada asalnya ialah rakyat gotong-royong, kurang berjiwa gigih melainkan terlalu lekas mau enak dan 'cari gampangnya saja'. Dan itu semua, karena makin menipisnya 'rasa harkat nasional', makin menipisnya rasa 'national dignity', makin menipisnya rasa bangga dan rasa hormat terhadap kemampuan dan kepribadian bangsa dan rakyat sendiri."
Usai menyampaikan amanah tertulis Menteri Sosial, Bupati Malang berkesempatan memberikan tali asih sejumlah 250 juta untuk 500 orang anggota LVRI yang saat itu secara simbolis diterima oleh tiga orang perwakilan anggota LVRI.