Universitas Brawijaya (UB) tahun depan mewacanakan akan mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru.
Pengurangan kuota tersbut disebabkan keterbatasan lahan yang dimiliki UB. Selain itu, kampus terbesar di Kota Malang ini ingin memaksimalkan potensi lulusan agar lebih berkualitas dan bisa bersaing di tingkat nasional maupun Internasional.
Rektor Universitas Brawijaya Prof.Dr.Ir.M.Bisri mengatakan pihaknya tahun depan akan melakukan penerimaan mahasiswa baru kemungkinan sekitar 10 ribu mahasiswa.
Pembatasan kuota untuk mahasiswa jenjang S1 itu, lanjutnya karena UB akan melakukan penambahan kuota mahasiswa baru untuk jenjang magister.
“Tiap tahunnya penerimaan mahasiswa baru akan lebih diperketat lagi, ya supaya bisa lebih memaksimalkan lulusan” tandasnya.
Ia menambahkan, hal penting untuk UB adalah menciptakan lulusan yang berkualitas dan kompeten pada bidangnya sehingga benar-benar bisa berkontribusi secara maksimal sesuai bidangnya.
Ditambahkan, meraka yang lulus dan ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya jumlahnya masih sedikit, hanya sekitar 5 persen saja.
Selanjutnya, para lulusan kebanyakan selalu mengincar profesi sebagai PNS yang notabene persaingan ketat dan jumlahnya sangat kecil.
Di sisi lain, ada juga lulusan yang memilih menjadi pegawai di perusahaan besar atau ingin menjadi mandiri seorang entrepreuner.
“Nah iniliah yang akan kami dorong, enterpreuner . Lulusan seperti di Jepang pasti selalu diinden oleh perusahaan besar. Sebab, mereka memang sangat berpotensi dan ahli dibidangnya. Oleh karena itu, kami berharap lulusan kita juga bisa seperti itu dengan memaksimalkan potensi yang ada," pungkasnya.