Cegah AIDS, TKA di Jatim Harus Diperiksa Kesehatan

JATIMTIMES, SURABAYA – Tingginya data penderita HIV/AIDS di Jawa Timur membuat publik prihatin. Bahkan masyarakat terhenyak dengan posisi Jawa Timur yang ternyata berada diurutan teratas penderita HIV/AIDS secara nasional.
Data yang diungkap oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moelok itu juga mendapat perhatian dari anggota DPRD Jawa Timur, Mochamad Eksan.
Anggota Komisi E yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu prihatin dengan tingginya penderita HIV/AIDS di Jatim.
Terlebih, ternyata terungkap fakta kalau penderita HIV/AIDS tidak lagi diidap oleh kalangan yang rentan terhadap HIV/AIDS seperti pekerja seks komersial (PSK) atau LGBT.
Tapi justru penderita HIV/AIDS banyak menjangkit kalangan ibu rumah tangga. Karena itu, Eksan berharap pemerintah provinsi dengan pihak terkait melakukan pengawasan melekat kepada tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Jawa Timur.
"Selama ini pemerintah hanya memeriksa dokumen para TKA. Padahal bisa jadi mereka membawa penyakit dari negara asalnya. Karena itu, pemeriksaan kesehatan terhadap TKA mutlak dilakukan. Hanya mereka yang sehat yang boleh masuk ke Jatim," tegas politisi NasDem itu, Kamis (1/12/2016).
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Jember dan Lumajang ini mengaku heran dengan tingginya angka penderita HIV/AIDS di Jatim. Padahal saat ini Jatim adalah provinsi bebas prostitusi pasca ditutupnya seluruh lokalisasi yang ada di provinsi yang terletak di paling Timur Pulau Jawa tersebut.
Maka Eksan mensinyalir ada faktor lain yang menyebabkan penyebaran HIV/AIDS semakin masif dan melluas di Jatim.
Karena itu, pihaknya mengimbau pemprov Jatim mulai mengawasi keberadaan orang asing, baik yang sudah berada di Jatim maupun mereka yang akan masuk ke Jawa Timur. Terlebih mereka yang tinggal untuk waktu yang lama atau berkala seperti TKA.
"Perilaku TKA yang masuk ke Jatim itu harus diawasi. Jangan sampai mereka melakukan praktek seks bebas atau kawin kontrak kepada para wanita lokal. Hal itu tentu sangat berisiko terhadap penularan virus HIV/AIDS," tandas Eksan.
Wakil Sekretaris PCNU Jember ini menilai Jatim sudah dalam status lampu kuning terhadap penyebaran penyakit HIV/AIDS. Karena itu langkah-langkah tepat haarus dilakukan oleh pemerintah, diantaranya melakukan sosialisasi terhadap bahaya dan pencegahan terhadap virus HIV/AIDS.
Eksan mengusulkan agar sosialisasi dilakukan sejak dini dengan memasukan materi kampanye pencegahan HIV/AIDS dalam kurikulum di sekolah.
Dengan begitu, anak-anak di Jatim tahu sejak dini bahaya virus HIV/AIDS dan cara penularannya. Sehingga mereka akan sejak awal melakukan hidup sehat dan menjauhi seks bebas saat menginjak usia remaja.
"Saya kira sudah saatnya materi kampanye penanggulangan HIV/AIDS masuk dalam kurikulum. Dan Jatim bisa mempeloporinya dalam muatan materi lokal," pungkas Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPW Partai Nasdem Jatim ini. (*)
-
Spesial untuk Pecinta Bollywood, Kedubes India Pamerkan Kebudayaan di Malang
Bagi warga Malang Raya pecinta film bollywood, ada acara spesial di Kota Malang.Dalam rangkaian perayaan HUT ke-104 Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bekerja sama dengan Kedutaan Besar India menggelar Pekan Budaya India.
-
Di Porprov Jatim 2019, Atlet KONI Kota Malang Punya Target Ini
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang saat ini mulai mempersiapkan atletnya untuk bertanding pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 mendatang yang bakal digelar di Lamongan dan Gresik.
-
Ada Aksi Rampok di Depan Perpustakaan Kota Malang, Simak Penuturan Korban
Yefi Ekarini menjadi korban rampok di depan Perpustakaan Kota Malang, pagi ini (22/4/2018) saat berjalan-jalan bersama keluarga di event mingguan Car Free Day (CFD).
-
Sempat Lari dari Aksi Keroyok, Dua Korban Ditolong Warga Ngantru dan Diserahkan Polisi
Entah apa sebab pastinya, tepatnya di depan Puskesmas Kecamatan Ngantru warga dikejutkan dengan aksi pengeroyokan.
-
Manager PSID Jombang Lirik U-12 Untuk Pembibitan Calon Pemain
Kesebelasan sepak bola PSID Jombang yang mulai bangkit dengan membuktikan diri bisa memuncaki klasmen Grup F Liga Tiga Zona Jawa Timur, tampaknya dimanfaatkan betul oleh management tim asal Kota Santri ini.
-
Namanya Kartini
Dia tidak berkebaya rambutnya tergerai merdeka tanpa tusuk konde dan ia suka. Namanya Kartini. Bersuara nyaring serupa tangis bayi yang rindu air susu ibu. Ibu yang tidak bisa dia kenang aroma keringatnya. Ibu yang tidak bisa dia lukis parasnya.
-
Emil Dardak : Kemenangan di Pilgub harus Kemenangan Bernartabat, Bukan Menang Menghalalkan Segala Cara.
Calon wakil gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa kemenangan yang diharapkan dalam pilgub Jatim bukan kemenangan dengan menghalalkan segala cara, melainkan kemenangan yang bermartabat.
-
Di Hadapan Empat Duta Besar Negara Nordic, Wali Kota Risma Sampaikan Ramalan Tahun 2040
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka seminar berskala internasional bertajuk Nordic Talks.
-
Paslon SAE Janji Tak Ingin Muluk - Muluk, Satu Periode Cukup
Dalam kontestasi Pilkada Kota Malang 2018, pasangan calon (paslon) Sutiaji-Edi (SAE) menegaskan tak mau ambisius dalam memenangkan pertarungan politik lokal ini.
-
Hadirkan Duel Wanggai Bersaudara di Surabaya
Pekan kelima GO-JEK Liga 1 akan menjadi ujian terberat perdana Persebaya Surabaya.
-
Ini Pesan Bupati Situbondo Menyongsong Pemilu 2019
Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH dalam sambutannya pada acara sosialisasi menyongsong Pemilihan Umum 2019 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo berpesan bahwa memilih pemimpin harus amanah dan mampu mengayomi masyarakatnya deng
-
Wira-Wiri ke India Demi Selfie Ratusan Kali dengan Bintang Bollywood
Seorang wanita asal Banyuwangi yang kini dikenal dengan nama beken Lina Mukherjee, semakin dikenal publik sebagai selebgram bollymania.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]jatimtimes.com | marketing[at]jatimtimes.com