Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Kisah Kakek-Nenek Hidup di Kandang (3)

Untuk Makan, Kakek Madun dan Nenek Maryam Menunggu Belas Kasihan

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Heryanto

08 - Dec - 2016, 14:56

Placeholder
Di balik penglihatannya yang terbatas akibat kebutaan, Nenek Maryam meraba beberapa alat untuk diisi air keperluan minum dia dan suaminya, Kakek Madun di depan bilik kecilnya. (Foto : Aditya Fachril Bayu/MalangTIMES)

Cobaan hidup berat terus mendera Kakek Madun dan sang istri, Maryam. Lebih dari 14 tahun kedua pasangan renta ini tinggal di bilik sederhana berukuran 1x2,5 meter di Jalan Muharto Gang 1 RT 07 RW 04, Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Kakek Madun dan sang istri berusia hampir satu abad. Tubuh renta keduanya harus melawan udara dingin dari bilik yang terbuat dari triplek.

Belum lagi tidak ada pakaian hangat. Hanya ada beberapa lembar pakaian yang digantung di bilik sederhana mereka.  

Tidak dikaruniai buah hati, nasib membawa mereka hidup menumpang pada kerabat. Mbak Lis, sapaan akrabnya, telah lama merawat Kakek Madun dan Nenek Mariam. 

Kepada MalangTIMES ia bercerita bahwa sebelum menempati bilik sederhana, Kakek Madun dan sang istri menempati rumah keluarga Mbak Lis yang berada tepat di sebelah bilik.

"Tapi sejak saya menikah, akhirnya dibikinkan rumah kecil ini ya sampai sekarang," cerita perempuan yang sehari-hari berjualan rujak itu. 

Hidup Kakek Madun dan sang istri bergantung pada kebaikan Mbak Lis dan keluarganya. Untuk makan saja, mereka harus menunggu belas kasihan. Ekonomi keluarga mbak Lis memaksanya memberikan menu ala kadarnya.

Nasi sepiring berdua sudah menjadi berkah bagi Kakek Madun dan Nenek Mariam. Bila ada rejeki lebih, Mbak Lis membelikan menu nasi soto.

Selebihnya, Kakek Madun dan Nenek Mariam harus bersabar menahan lapar. Itulah mengapa tubuh renta mereka kurus kering. 

Bila tak mampu lagi menahan lapar, mereka terpaksa mengutang di warung. Untuk sekedar menikmati teh hangat saja, mereka terpaksa mengutang. Terkadang bila ada warga yang kasihan, barulah ada sedikit makanan untuk Kakek Madun dan Nenek Mariam. 

Saat kita bisa leluasa menikmati sajian penuh makanan di meja, Kakek Madun dan Nenek Mariam harus berbagi makanan. Sungguh ironis.

Ketua RT 07 RW 04 Rochid mengaku bahwa warga sekitar telah lama membantu meringankan kehidupan Mbah Madun dan Mbah Mariam.

 "Ya warga sini banyak yang bantu, entah kasi uang atau makan, ya seadanya wong namanya orang tua," akunya saat ditemui MalangTIMES di kediamannya yang berjarak beberapa rumah. 

Disinggung soal sakit yang dialami Mbah Madun, Rochid mengungkapkan bila sudah sering ia dan warga sekitar membantu.

"Beberapa hari lalu ada dokter Soni yang datang ke Mbah Madun, tapi ya itu tadi tidak mungkin dioperasi karena sudah tua," paparnya. 

Rochid tak menjelaskan pasti berapa bantuan yang diberikan warga. "Ya memang ndak mesti, toh ada keluarganya Mbah Mariam ya di belakang sini rumahnya," ujarnya. Rochid tak menampik bila warga hanya bisa berbuat seadanya karena ekonomi warga sekitar yang belum berkecukupan. 

Meski begitu, Rochid memastikan bila Mbah Madun dan Mbah Mariam telah terdaftar penerima bantuan Raskin. Ia menambahkan mereka juga terdaftar dalam BPJS Kesehatan. (*)


Topik

Peristiwa kakek nenek kelurahan-kota-lama kota-malang malangtimes bpjs



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Heryanto