Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Jagongan Seni #2, Ide Datang dan Pergi Sesuka Hati

Penulis : Muhammad Sholeh - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Dec - 2016, 16:41

Placeholder
Acara Jagongan Seni #2 di Kampus B Lt. 1 Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang. (Foto: Muhammad Sholeh/JombangTIMES).

Panggung seni dan sastra di Jombang, tidak benar-benar sepi. Masih ada generasi yang rela melanjutkan estafet kesejarahan seni dan sastra yang sebelumnya telah dipupuk oleh seniman Jombang semacam Cak Durasim, Cak Markeso, dan Cak Nun.

Generasi yang lebih muda juga tumbuh, misal, Cucuk Espe, Dian Sukarno, Aditya Ardi Nugroho dan lainnya. Jombang juga memiliki Forum Sastra Jombang (Forsambang) yang menjadi ruang berekspresi sastrawan muda. Peminat seni dan sastra masih tersemaikan di kota seribu pesantren ini.

Gagasan penyemaian seniman dan sastrawan inilah barangkali yang ditangkap oleh para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universtas Hasyim Asy’ari Jombang dalam menyelenggarakan Jagongan Seni #2, pada Kamis (8/12/2016).

Nyata dalam gelaran acara bertajuk Retensi Instalasi Sastra dan Poetry Instrument itu, sejuta gairah mahasiswa dan pecinta seni dan sastra mencecap pencerahan yang disampaikan penyair muda asal Jombang, Aditya Ardi Nugroho.

Dalam sesi audiensi dengan para mahasiswa dan pecinta seni dan sastra, Ardi yang seorang penggiat Lingkar Study Warung Sastra Ngoro Jombang itu menekankan pentingnya budaya literasi, termasuk dalam bentuk puisi.

“Kawan muda harus waspada, ide datang dan pergi sesuka hati. Apa yang diucapkan akan lenyap dan apa yang ditulis akan abadi,” begitu salah satu pesan penyair yang baru saja meluncurkan buku antologi puisinya, Mazmur dari Timur.

Kepada audien Ardi meyakinkan, bahwa untuk mengisi ruang di dalam puisi harus marak sentuhan yang bersumber dari rasa. “Juga referensi yang dapat menguatkan karya tersebut,” kata Ardi.

Dosen sekaligus pembina seni dan kesasteraan mahasiswa PBSI Unhasy, Agus Sulton mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda kali kedua setelah Jagongan Seni yang diselenggarakan pada bulan Juni lalu. “Ini adalah kerja bareng mahasiswa PBSI Unhasy dengan seniman dan penulis di Jombang. Insyaallah akan diagendakan secara rutin setahun dua kali,” jelas Sulton.

Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) PBSI, Muhammad Farid Mubarok menjelaskan, kegiatan itu dimaksudkan sebagai forum untuk mempelajari lebih jauh bagaimana eksplorasi seharusnya dilakukan dalam berpuisi.

“Termasuk juga soal musikalisasinya. Karena puisi sedih, senang, semangat dan lainnya tentu memiliki musikalisasi yg berbeda,” jelas Farid.

Dalam kesempatan tersebut juga digelar pementasan musikalisasi puisi dengan menampilkan S'ketika Music Community, pimpinan Andi alias Pethel. Juga pementasan drama dari Teater Mbureng Unhasy. (*)


Topik

Peristiwa Jagongan-Seni-#2 Datang-dan-Pergi-Sesuka-Hati Jombang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Sholeh

Editor

Sri Kurnia Mahiruni