Kabar kembali merebaknya praktik prostitusi di eks lokalisasi Kabupaten Malang, terutama di wilayah Suko, Kecamatan Sumberpucung, membuat Muspika Sumberpucung bereaksi cepat.
Rabu (11/01) sore Muspika Sumberpucung turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau pengumpulan bahan bukti dan keterangan (pulbaket) di Suko. Hasilnya, tidak ada aktivitas apa pun di eks lokalisasi Suko.
"Sepi, tidak ditemukan orang yang diduga wanita penjaja seks (WPS) seperti yang diberitakan. Karaoke juga tutup," kata Kapten Inf Margono, danramil Sumberpucung, kepada MALANGTIMES, (12/01).
Margono yang mengunjungi eks lokalisasi Suko bersama camat dan kasi trantib Sumberpucung memang akhirnya hanya menemui sepi dalam pulbuket. "Operasi dan razia sering dilakukan.
Pengawasan juga seperti sekarang. Tetapi selalu tidak ada orang dan tutup. Kemungkinan mereka tahu akan disidak, makanya tutup," ucap dia.
Serupa permainan kucing-kucingan. Begitulah kondisi yang terjadi menurut Bupati Malang Rendra Kresna. "Setiap razia, kondisi kosong dan sepi. Tapi begitu razia berakhir, mereka kembali beroperasi," ujar Rendra, Rabu (11/1).
Margono juga mengatakan ramainya eks lokalisasi Suko berasal dari luar. "Kalau dari warga sekitar, malah tidak ada laporan masuk ke koramil atau lainnya," ucapnya.
Walaupun tidak ada laporan, Muspika Sumberpucung akan tetap memfasilitasi warga di Suko untuk mentaati aturan yang ada. "Kami tetap akan berusaha aturan ditegakkan. Kalau memang karaoke, ya fungsikan sebagai karaoke. Jadi, tidak ada esek-eseknya," tandas Margono.
Dalam kesempatan lain, Camat Sumberpucung Moch. Arifin belum bisa dikonfirmasi karena sedang ada rapat di kantor bupati. "Camat memang sedang rapat dalam membahas hal tersebut di kabupaten. Hasilnya mungkin besok kami rapatkan bersama," kata Margono. (*)