Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Santri Dituntut Menjadi Bagian Penentu Sistem Perekonomian

Penulis : Syamsul Arifin - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Jan - 2017, 21:38

Placeholder
Pengasuh pondok pesantren AL Azhar Darul Ulum Peterongan, Agus Zahrul Azhar Hans, S.Ip, M, Kes (tengah) saat foto bersama dengan mahasiswa IAIBAFA Tambakberas Jombang di acara seminar. (Foto/A Syamsul Arifin/JombangTIMES.com)

Seorang santri juga harus bisa memposisikan sebagai pengawas sekaligus penggerak sistem perekonomian yang terjadi sekarang ini.

Hal ini yang menjadi tema penting dalam kegiatan seminar umum ekonomi oleh himpunan mahasiswa jurusan Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas Jombang.

Pengasuh pondok pesantren AL Azhar Darul Ulum Peterongan, Agus Zahrul Azhar Hans, S.Ip, M, Kes yang didapuk sebagai pembicara seminar menjelaskan pentingnya peran santri dalam sistem perekonomian di Indonesia ini.

Kenapa peran santri penting? Istilah syariah yang digunakan oleh berbagai lembaga intermediasi keuangan (bank) atau usaha modal di sebuah kelompok tidak semuanya paham terkait sistem perekonomian syariah yang sebenarnya. 

Kondisi semacam ini, menurut pria yang kerab disapa Gus Han menuntut para santri untuk mengambil peran penting, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi bagian pengelola sistem keuangan tersebut.

"Sistem usaha model syariah yang berlaku dilapangan kini hanya topengan saja. Oknum yang berkecimpung didalamnya kebanyakan tidak faham Al-Qur'an, Hadits dan fiqih. Sehingga akad yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan bank pada umumnya.

Ini peluang bagi santri untuk berkarya dan berpartisipasi," kata Gus Han, Jumat (27/1/2017) di aula kampus setempat.

Dijelaskan Gus Han, peran santri demikian sesuai dengan salah satu tujuan pesantren didirikan, yaitu mencetak kader bangsa yang mandiri, terlebih mandiri secara mental dan ekonomi.

"Tujuan pendirian pesantren adalah mencetak kader bangsa yang mandiri. Mandiri secara mental dan finansial. Santri selayaknya jadi pilar utama kebangkitan umat," tambahnya.

Gus Han menyayangkan jika istilah syariah hanya digunakan pemancing nasabah maupun konsumen. Namun pada kenyataannya tidak jauh beda dengan bank konvensional pada umumnya.

Istilah syariah yang digunakan di jalur perekonomian menurut Gus Han harus memiliki lima prinsip. "Diantaranya persaudaraan (ukhwah), keadilan ('adala), kemashlahatan (mashlahah), keseimbangan (tawadzun), universalisme," pungkas kiai muda yang juga aktif di berbagai stasiun televisi dan kegiatan sosial itu. (*) 


Topik

Pendidikan peran-santri penentu-sistem-perekonomian



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syamsul Arifin

Editor

Sri Kurnia Mahiruni