Sekitar tujuh ribu peternak ayam se Kabupaten Blitar yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) menggelar aksi damai di depan Kantor Pemkab Blitar, Selasa (7/3/2017). Aksi ini merupakan wujud keprihatinan anjloknya harga telur dalam empat bulan terakhir.
Dalam aksi ini, para peternak membagikan 1 ton telur gratis kepada pengendara. Tak hanya itu, mereka juga membawa 2.500 ingkung ayam untuk dimakan usai berdoa bersama di Pendapa Kabupaten Blitar.
“Aksi ini digelar sebagai wujud kesedihan dan keprihatinan peternak Blitar atas anjloknya harga telur. dengan sedekah dan doa bersama diharapkan kedepan harga telot akan kembali normal,” kata Ketua PPRN Kabupaten Blitar, Rofi Asifun,
Dijelaskannya, harga telur saat ini anjlok jauh dibawah harga standard yakni Rp 16.000 per kilogram menjadi Rp 13.000 perkilogram. Padahal harga di pasaran saat ini masih dijual dengan harga Rp 18.000 per kilogram.
“Dengan anjloknya harga ini kami peternak kebingungan karena harga jual telur tidak bisa menutup biaya pakan. Kondisi ini sudah terjadi sejak bulan Desember 2016, jika kondisi ini terus berlanjut kami bisa gulung tikar,” tandasnya.
Rofi mengaku pihaknya sudah mengadukan masalah ini ke Kementrian Pertanian dan Kementrian Perdagangan dan Industri. Namun hingga saat ini beberapa kebijakan pemerintah belum juga berpihak kepada kepentingan rakyat.
“ Regulasi kebijakan pemerintah masih berpihak pada pemodal besar. Otomatis peternak rakyat kalah modal. Kalau pengusaha modal besar yang menguasai suply pakan dan telor untuk ternak masuk ke pasar tradisional maka kita sudah jelas kalah," tukasnya. (*)