Sudah 38 tahun Wito Leunis August berpisah dari orang tuanya. Sejak lahir, Wito diadopsi warga Belanda. Dia pun berkewarganegaraan Belanda.
Kini Wito berjuang mencari ibunya di Indonesia. Wito yang masih memegang surat adopsi dari Yayasan Imanuel Jakarta tahun 1980 datang ke Tulungagung untuk mencari ibundanya, Sulastri, yang beralamat di Desa Ngunggahan Bandung sejak 7 April 2017 dan mencari tahu ke instansi terkait.
Wito mengaku merasa sebagai orang Indonesia sejak umur saya belasan tahun. Perasaannya itu benar adanya setelah mendaoatkan informasi \langsung dari orang tua yang mengadopsinya. "Namun untuk datang ke sini, saya harus menabung dulu karena di sana saya hanya orang biasa yang kerja servis mobil," ungkap Wito saat ditemui di tempat menginap.
Dengan didampingi oleh Eko Murwantoro dari Yayasan "Mencari Orang Tua Kandung" Surabaya, Wito mencari orang tuanya dengan menggandeng grup medsos Info Cah Tulungagung (Icethe).
"Kami dua minggu sebelumnya sudah mencari di Desa Ngunggahan dan ke kantor catatan sipil di sini. Tetapi, belum ada titik terang. Setelah data dimuat di grup Facebook, semoga informasi ini benar dan bisa segera ketemu," ujarnya sesaat sebelum berangkat menuju lokasi.
Sementara itu, Josafat (37), pihak yang membantu mem-posting pencarian Wito, menyatakan yakin dengan apa yang dilakukan. "Kami yakin ini akan ketemu karena tim medsos sudah ke rumah Bu Lastri (Sulastri) bersama perangkat desa. Sudah klop cerita yang didapatkan Mas Mulyono dari keterangan keluarganya," ungkap Josafat kepada Tulungagung Times.
Saat berita ini diturunkan, Tulungagung Times ikut serta bersama rombongan menuju Ngunggahan Bandung untuk menemui ibu kandung Wito yang 38 tahun tidak pernah bertemu. (*)