Mendekati bulan puasa, harga sembako dan sejumlah bahan pangan lainnya, di Kota Probolinggo, relatif stabil. Bahkan, hanya sedikit bahan pokok yang naik, ada pula yang harganya tetap serta ada yang malah turun.
Hal tersebut diketahui, saat Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal, bersama Kepala DKUPP (Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan) dan bagian perekonomian, sidak ke Ppasar Baru Probolinggo Senin (15/5) sekitar pukul 10.00. Tak hanya mereka, Kepala Bulog Sub Drive V Probolinggo, juga turut sidak.
Mereka yang tergabung dalam Tim Pengendali Pangan Kota Probolinggo itu memantau harga sejumlah kebutuhan barang pokok dan harga daging sapi dan ayam, menjelang bulan suci Ramadhan. Dalam sidak tersebut, kapolresta mengingatkan sejumlah pedagang, agar tidak menaikkan harga dagangannya seenaknya sendiri. Sebab, jika diketahhui, pihaknya tidak segan- segan akan mengambil tindakan sesuai undang- undang.
AKBP Alfian Nurrizal juga akan menindak tegas dengan cara akan memidanakan oknum pedagang yang mencoba menimbun sembako. Dalam sidak siang itu, mantan Kapolsek Gubeng Surabaya tersebut, tidak hanya percaya informasi dari pedagang atau penjual. Ia juga menanyai sejumlah pembeli.
“Untuk mengkroscek. Benar apa tidak harga yang disampaikan pedagang ke kami. Makanya kami juga menanyai pembeli,” katanya ke sejumlah wartawan.
Hasilnya, diketahui harga daging sapi naik dari Rp 100 ribu per kg sehari sebelumnya, naik menjadi Rp 105 sampai Rp 110 ribu. Begitu juga dengan harga daging ayam potong dari Rp 28 ribu naik Rp 30 ribu per kg. Sementara, harga bumbu dapur cenderung turun dibanding sehari sebelumnya. Bawang putih kini Rp 45 ribu per kg, padahal sehari sebelumnya Rp 50 ribu. Sedang bawang merah dijual harganya relatif stabil Rp 20 ribu per kilonya.
Harga cabai rawit juga turun rata-rata Rp 5 ribu rupiah. Selain memantau harga daging dan kebutuhan dapur lainnya, tim pengendali juga mengkroscek harga beras. Saat ini harga beras di Pasar Baru, dijual di kisaran Rp 7.400 per kg untuk kualitas sedang. Sementara untuk beras premium, dijual Rp 8.600 per kg.
“Tidak ada kenaikan. Harga beras tergantung jenis dan kwalitasnya,” tandas kapolresta.
Saat sidak, kapolersta juga mengimbau kepada para pedagang, untuk tidak menaikkan harga seenaknya sendiri. Ia meminta, kenaikan harus disesuaikan dengan kondisi pasar, jika memang harga naik atau turun, pedagang diminta jujur mengatakan apa adanya ke pembeli. Sebab, sewaktu-waktu, pihaknya akan menurunkan tim pemantau harga. Jika ketahuan, pria kelahiran Sumenep Madura ini, tidak segan-segan akan menindak pedagang sesuai aturan.
Sebelum meninggalkan Pasar Baru, AKBP Alfian Nurrizal menyebut, pihaknya tidak hanya memantau harga di Pasar Baru. Tetapi sidak akan dilanjutkan ke sejumah pasar dan grosir beras serta gula dan minyak.
“Mengantisipasi harga melonjak menjelang Ramadhan, kami minta pedagang jangan main-main dengan harga. Bagi distributor sembako, jangan sampai menimbun barang. Kalau ketahuan, tahu akibatnya,” pungkasnya.