Bukan jaminan jika sebuah tim dengan nama besar akan mampu menuai hasil maksimal di sebuah kompetisi yang diikuti. Hal itu juga terjadi pada Arema FC, yang masih mencetak 9 gol dari 11 laga yang sudah dijalani.
Mempunyai striker sekaliber Cristian Gonzales menjadi kebanggaan tersendiri bagi Aremania - suporter Arema FC -.
Pasalnya penyerang naturalisasi asal Uruguay tersebut pernah mencetak hattrick topskor Liga Indonesia era tahun 2000-an.
Kemudian punya nama baru seperti Dedik Setiawan yang sudah mencetak tiga gol selama ini. Namun belum bisa menunjukkan kualitas sebagai tukang gedor yang mampu menjadi momok menakutkan bagi setiap lawan saat menghadapi Arema FC.
Pelatih Arema FC, Aji Santoso dalam latihan sebelum melawan Bali United sering memberikan latihan finishing touch untuk semua pemain, khususnya lini depan.
"Kami sudah berikan porsi latihan khusus untuk finishing touch. Tetapi tidak banyaknya pilihan di lini depan juga menjadi masalah," ucap Aji Santoso.
Di sisi lain Ruddy Widodo (manager Arema FC) mengatakan hal yang hampit sama dengan Aji Santoso, bahwa produktivitas memang yang menjadi sorotan.
Manager asal Madiun itu sudah bicara dengan tim pelatih agar lebih meningkatkan ketajaman lini depannya di putaran kedua nanti.
"Kami akui, tim lengah usai menjadi juara Piala Presiden. Makanya anak-anak kurang produktif. Selain itu, tidak banyak pilihan yang bisa dilakukan tim pelatih untuk mempertajam lini depan," kata Ruddy Widodo.