Menginjak hari kedua lebaran, pertokoan di sekitar Kepanjen mulai sepi. Sepanjang jalan Kepanjen yang biasanya ramai oleh aktifitas jual beli, terpantau sepi, Senin (26/6/2017).
Deretan pertokoan di wilayah Kepanjen tutup. Bahkan Pasar Besar Kepanjen yang biasanya ramai, terlihat lengang.
"Pada lebaran mas. Biasanya memang hari kedua yang selalu sepi toko-toko dan pasar di Kepanjen,"kata Djamal (41) juru parkir di areal pertokoan Kepanjen, Senin (26/6/2017).
Sepinya pertokoan dan pasar di wilayah Kepanjen, berbanding terbalik dengan kondisi jalan raya, terutama jalur Kepanjen menuju arah Blitar.
Dari pantauan MalangTIMES, Media Online Berjejaring Terbesar di Indonesia, sepanjang jalan dari perempatan kepanjen sampai jalan raya Jatikerto, kendaraan roda empat merayap pelan.
Kendaraan roda dua pun tidak bisa leluasa untuk berjalan dan ikut merayap. Di perempatan jalan Talangagung, kepolisian Resort Malang yang bertugas, memecah arus yang biasanya dipakai untuk dua arah ini pun masih belum bisa membuat arus kendaraan berjalan lancar.
Jalur menuju Blitar dari arah Kepanjen di alihkan ke arah jalan alternatif melalui terminal Talangagung yang membuat jalan kampung pun macet.
Sedangkan dari arah sebaliknya, dari jalan Raya Talangagung pemecahan konsentrsi arus kendaraan dimulai tepat diperempatan jalan tersebut.
Kapolsek Kepanjen yang turun langsung di lapangan menyatakan walau kendaraan berjalan merayap pelan, tetapi kondisinya masih terbilang normal dalam lebaran hari ke dua ini.
"Masih normal walau mulai padat. Ini karena memang jalur ini tidak terlalu lebar juga,"kata Kompol A. Sujalmo.
Bagi pengendara roda dua yang tidak ingin terjebak dalam kepadatan arus lalulintas bisa mengambil arah jalan kampung di sekitar Tenggarong.
Melalui bantaran sungai, para pengendara roda dua bisa lancar melaju menuju arah jalan raya Talangagung-Jatikerto.
Di jalan alternatif tersebut para pengendara dari luar kota tidak perlu risau tersesat karena masyarakat setempat secara swadaya telah membuat beberapa petunjuk sederhana.
Bahkan, di beberapa titik, para remaja desa juga ada yang berjaga untuk mengarahkan pengemudi roda dua.