Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Madrasah Diniyah Tulungagung Tolak Full Day School

Penulis : Andi Mahifal - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

25 - Jul - 2017, 19:17

Placeholder
Sistupani, Kepala Madrasah Diniyah al-Asror, Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. (Foto: Andi Mahifal/ TulungagungTIMES)

Keberadaan Full Daya School banyak menuai protes dari berbagai elemen masyarakat. Kali ini datang dari Sistupani (30), Kepala Madin (Madrasah Diniah) al-Asror Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru Tulungagung.

Kepala madin ini menilai keberadaan full day school merupakan hal yang terlalu dini. Selain itu,  mayoritas anak-anak masih membutuhkan peningkatan mutu karakter.

“Tingkatan SD Khususnya. Peningkatan mutu karakter tidak hanya di sekolah. Orang tua pun harus ikut andil dalam program pembentukan karakter,” tandasnya.

Sistupani menambahkan bahwa anak- anak juga butuh waktu untuk dapat bersinggungan dengan keluarga, bahkan bersinggungan dengan masyarakat.

“Kalau full day School diterrapkan, kapan anak akan belajar di lingkungan masyarakat serta belajar  pendidikan Madin (Madrasah Diniah),” imbuhnya.

Ditanya harapan, Sistupani dengan tegas menolak penerapan full day school. Bahkan dia berharap anggaran yang ada sebaiknya dipergunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan.

“Kita lihat banyak sekolah yang mau roboh, MCK dan tempat bermain ditambah, perpustakaannya ditambah tenaga yang mumpuni. Tenaga pendidik maupun pendidikan lebih ditingkatkan sehingga meskipun tidak 8 jam tetapi hasilnya bisa maksimal,” tutupnya.

Penolakan penerapan full day school juga datang dari PCNU. Ketua PC NU Tulungagung, Abdul Hakim Mustofa mengatakan, penolakan tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama mulai jajaran pengurus besar hingga ranting. Pihaknya menilai full day school akan menghilangkan waktu anak untuk belajar di madrasah diniyah.

“Membangun moral dan akhlak ini kami lihat yang paling banyak dari madrasah diniyah, pondok pesantren. Kalau full day school ini diberlakukan dan sekolah delapan jam, kapan waktunya kami mendidik anak-anak di madrasah diniyah,” katanya.

Pihaknya mengaku seluruh lembaga pendidikan yang ada di bawah NU di wilayahnya akan menolak penerapan sistem pendidikan tersebut, meskipun pemerintah memberlakukannya.

“Jadi lembaga pendidikan yang berada di Ma'arif NU akan menolak melakukan itu (full day school),” pungkasnya.


Topik

Peristiwa Madrasah-Diniyah-Tulungagung Full-Day-School



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Andi Mahifal

Editor

Sri Kurnia Mahiruni