Pilihan kebijakan sektor pariwisata di Kota Batu yang mengutamakan pengembangan wisata buatan ternyata didasarkan atas pertimbangan memenuhi selera wisatawan.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dhien Hisyam saat dikonfrimasi BatuTIMES, Senin (24/7/2017). Menurutnya, saat ini para wisatawan yang datang ke Kota Batu lebih cenderung berkunjung ke obyek wisata buatan bukan wisata alam.
"Untuk saat ini memang wisata buatan di Kota Batu masih mendominasi. Karena sekarang banyak orang ke Kota Batu tertarik dengan wisata buatan, tetapi kami akan terus membenahi wisata alam yang ada," kata perempuan yang akrab disapa Didin ini.
Dia membeberkan, data di Dinas Pariwisata Kota Batu menunjukkan jumlah wisata buatan saat ini sebanyak 14 obyek. Sementara wisata alam hanya 7 obyek saja. Sisanya sebanyak 10 obyek merupakan wisata minat khusus.
Namun demikian, ia mengakui bahwa wisata yang mendukung kelestarian pariwisata Batu ke depan adalah wisata alam.
Karena itu, strategi yang akan dilakukan Dinas Pariwisata Kota Batu sekarang adalah menyeimbangkan wisata alam dan buatan dengan menggali potensi wisata alam di masing-masing desa.
"Ke depan kami akan lebih menggali potensi yang ada di desa. Sebenarnya masing-masing desa itu sudah punya wisata unggulan sendiri-sendiri sehingga kalau dikembangkan akan luar biasa,” jelas Didin.
Mulai saat ini, pihaknya akan terus melakukan survey potensi wisata di masing-masing desa. Ke depan, potensi yang ada itu akan dikembangkan dan dikemas dengan manajemen serta sistem promosi yang bagus sehingga alam Kota Batu tidak menjadi potensi yang lambat laun hilang dari mata para wisatawan.