Kabar menyedihkan datang dari salah satu kampus terbesar di Malang Raya Universitas Brawijaya. Bagaimana tidak, kampus yang terkenal dengan sebutan Enterpreneur University ini meraih peringkat 8 di 100 Peringkat Kampus Terbaik yang diumumkan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) beberapa waktu lalu.
Padahal, tahun 2016 lalu UB sempat menduduki peringkat 5 berada di atas tiga kampus negeri lain yaitu Unair, ITS dan Undip. Ini artinya UB mengalami penurunan peringkat di tahun 2017 ini.
Penurunan peringkat ini disinyalir oleh Rektor UB Prof Moch Bisri karena semakin rincinya indikator penilaian yang diberikan Kemenristek Dikti terhadap perguruan tinggi di suluruh Indonesia.
"Indikator penilaian pemeringkatan ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya 8 aspek. Tahun ini semakin rinci penilaiannya," ujar Prof Bisri.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Pemeringkatan Internasional Pusat Jaminan Mutu UB Adharul Muttaqin. Secara rinci, Adharul menjelaskan secara garis besar ada empat penilaian yakni SDM, akreditasi institusi, kemahasiswaan dan penelitian dan pengabdian.
Dirinya membeberkan dari ke empat indikator tersebut dua diantaranya UB tidak berhasil masuk peringkat 10 besar. Indikator yang dimaksud adalah SDM dan akreditasi. Meski secara institusi UB sudah berakrediatai A dari BAN-PT rupanya itu tidak cukup. Sebab, ada banyak program studi baru di UB yang belum memperoleh akreditasi, yang artinya masih terakreditasi C.
"Tentu ini pada akhirnya mempengaruhi akreditasi institusi. Sekarang kami juga sedang menggenjot beberapa jurusan untuk meraih sertifikat internasional AUNQA," beber Adharul.
Lebih lanjut, permasalahan lain yang tengah dialami UB sehingga gagal mempertahankan peringkat adalah kurangnya jumlah dosen bergelar Doktor. Selain itu, jumlah mahasiswa asing di kampus juga menjadi penilaian tersendiri.
"Mudah-mudahan ini hanya masalah data yang kami kirim mungkin kurang lengkap. Sebab, database yang kami miliki belum sempurna dan belum sepenuhnya masuk. Kami juga belum membandingkan dengan kampus-kampus yang peringkatnya ada di atas kami," imbuhnya.
Untuk meningkatkan kembali peringkat yang sempat merosot, Rektor UB Prof Bisri telah mengantongi rencana-rencana yang akan dilakukannya bersama civitas akademika UB.
Dirinya meminta kepada tim untuk melakukan pendataan yang lebih baik lagi terhadap segala prestasi dan potensi yang dimiliki UB. Sehingga dapat benar-benar melihat potensi yang ada. Permasalahan akrediatasi, Bisri mendorong agar program studi baru untuk segera melakukan akreditasi dengan target akreditasi A.
"Ada sekitar 3 program studi yang akan melakukan sertifikasi internasional tahun ini. Langkah-langkah yang lain tentu menyesuaikan permasalahan kita yang menyebabkan turun peringkat. Sementara menunggu analisis dari tim dulu," tandas Bisri.