Potensi tangkap ikan tuna di Kabupaten Malang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang siginifikan. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Perikanan menargetkan produksi tangkap ikan tuna sebesar 5 persen.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Endang Retnowati menjelaskan berkaca pada tahun-tahun sebelumnya data produksi tangkap ikan tuna pada tahun 2013 sebanyak 10.949 ton. Pada 2014 meningkat 1,17 persen menjadi 11.000 ton. Berikutnya pada tahun 2015 mencapai 11.421 ton atau meningkat 3,10 persen.
"Dari grafik itu sudah terlihat bahwa produksi tangkap ikan tuna di Kabupaten Malang setiap tahunnya meningkat sekitar 3 persenan," kata Endang kepada MalangTIMES, Rabu (30/8/2017).
Lebih lanjut Endang menerangkan tahun 2016 produksi tangkap ikan juga mengalami peningkatan dikisaran 1.606,69 ton dan ikan baby tuna sekitar 875,32 ton.
Sedangkan tahun ini pihaknya akan menargetkan produksi ikan tuna meningkat 5 persen.
"Sampai dengan triwulan III ini produksi ikan tuna 376,09 ton dan baby tuna 978,03 ton. Kami berharap produksi ikan tuna tahun ini bisa meningkat 5 persen," tegasnya.
Menurutnya ikan tuna di Sendang Biru Kabupaten Malang menjadi primadona ekspor terbesar di Indonesia, karena kualitas ikannya sangat bagus.
"Harapan kami produksi ikan tuna tidak hanya mengunggulkan kuantitasnya saja. Namun mutu tangkapan juga harus lebih bagus lagi," terangnya.
Kenapa ikan tuna menjadi primadona ikan di Indonesia bahkan dunia? Karena Ikan Tuna merupakan salah satu jenis ikan tangkap yang paling banyak diburu di berbagai negara. Sebab, ikan tuna memiliki tingkat protein cukup tinggi dengan harga jual yang cukup mahal.
"Untuk hasil produk tangkap ikan tuna kita jaga kualitasnya dengan disimpan di cold storage agar lebih tahan lama dan tetap segar," ujarnya.