Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ketahuan Selingkuh, Ketua RT di Ngunut Diusir Mertua

Penulis : Anang Basso - Editor : Heryanto

02 - Sep - 2017, 19:11

Placeholder
Pergi tinggalkan rumah (Ilustrasi)

Salah seorang ketua RT di dusun Jati Desa Pandansari Kecamatan Ngunut Tulungagung di usir mertuanya dari rumah.

Ketua RT yang juga pedagang sayur keliling, Pon (40) adalah suami dari Ty (35) dan mempunyai dua anak masih kecil bertempat tinggal menjadi satu dengan mertuanya yang cukup berpengaruh dan tergolong kaya di desa itu. 

"Beruntung dia jadi menantu orang kaya dan terpandang, tapi rupanya tidak tau diri dan berbuat selingkuh dengan wanita lain," cerita Yan, warga sekitar. 

Menurut Yan, sosok Pon sebenarnya mudah bergaul namun tidak bisa menyembunyikan rahasia asmara terlarangnya.

Pon yang kesehariannya jualan sayur keliling (ethek) itu diduga menjalin hubungan asmara dengan penjual capar (kecambah) langganan kulakan di pasar Ngunut yang juga mempunyai suami yang sering merantau ke Luar Negeri. 

"Dia bahkan pernah menunjukkan foto telanjang bersama wanita lain yang sudah berkeluarga dan wanita itu ternyata selingkuhannya dan belum lama ini keluarga mertuanya melabrak Pon sehingga ramai dan masalah tersebut dibawa ke kepala desa yang akhirnya Pon diusir dari rumah serta disuruh pulang ke Bojonegoro tempat asalnya," ungkap Yan. 

Di Dusun Jati Desa Pandansari kisah pengusiran Pon dari rumah mertuanya sudah bukan menjadi rahasia lagi. Pon yang biasanya keliling menjual sayur, beberapa hari ini sudah tidak menampakkan batang hidungnya.

Pon diusir oleh keluarga Sul setelah mertua selingkuhannya yang bernama Bunga (initial) warga desa Panjerejo Rejotangan   datang ke dusun Jati untuk melabrak dan membuktikan hubungan gelapnya. 

"Benar, ada orang melabrak ke sini yaitu mertua perempuan dan menurutnya menantunya mengakui bahwa ada hubungan selingkuh dengan Pon. Akhirnya keluarga merasa malu dan Pon di usir disuruh pulang ke rumahnya di Bojonegoro," papar Sutaji kepala desa Pandansari saat didatangi awak media. 

Sutaji yang juga kepala desapun mengaku merasa malu dengan kejadian itu,meski tidak ketangkap basah menurutnya Pon pernah di undang dirumah keluarga mertua Bunga dan setelah di desak mereka mengakui ada hubungan asmara. 

"Setelah diakui, mertua perempuan itu melaporkan ke desa sini dan jelas itu sangat memalukan keluarga besar istrinya yang punya pengaruh. Mertua Pon itu orang pengaruh dan terdidik, jadi melihat menantunya begitu maka disuruh pisah saja," katanya. 

Sutaji tidak mengetahui ada foto atau video mesra antara Pon dan Bunga, namun meski kasusnya bukan tertangkap basah dan tidak dibawa ke polisi keberadaan Pon sebagai ketua RT di Jati akan di evaluasi secepatnya. 

Sementara itu saat ditemui di rumahnya, Sul yang merupakan mertua Pon tidak berada ditempat, menurut keterangan istrinya, Sul sedang pergi. Demikian juga dengan Pon tidak berhasil ditemui dirumah yang ditinggali istri beserta keluarganya. 

Sementara itu, menurut teman ngopi Pon, baru saja melihat Pon datang untuk menjenguk anaknya. Namun belum lama datang kerumah mertuanya Pon di suruh pergi lagi lagi oleh mertuanya. 

"Dia kemarin datang kesini, katanya kangen anaknya. Tapi belum lama masuk rumah sudah di usir lagi," pungkas teman Pon yang enggan disebutkan namanya. 


Topik

Peristiwa Tulungagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Heryanto