Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan Mengintip Full Day School Sekolah Muhammadiyah Malang Raya (4)

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang: Full Day School Malah Menguntungkan

Penulis : Imam Syafii - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Sep - 2017, 17:38

Placeholder
Kantor Pusat Da'wah Muhammadiyah Kabupaten Malang. (foto : Imam Syafii/MalangTIMES)

Terkait kontroversi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 tahun 2017, tentang sistem pendidikan karakter dengan menerapkan pembelajaran Full Day School (FDS), Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, Ahsanul In'am punya pandangan tersendiri.

Ia secara tegas mendukung sistem pembelajaran lima hari sekolah itu di masing-masing sekolah di bawah naungan Muhammadiyah di wilayah Kabupaten Malang.

"Sebenarnya istilah itu bukan program full day school mas, kita menamakan program lima hari sekolah. Kita sudah memgimbau pihak sekolah untuk menerapkan program itu," kata Ahsanul kepada MalangTIMES, Selasa (5/9/2017).

Menurut pria yang juga menjabat Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menerangkan bahwa Lembaga PDM Kabupaten Malang saat ini memiliki 27 sekolah yang kesemuanya itu sebagian besar sudah menerapkan program dari Mendikbud, Muhadjir Effendy.

"Kita punya 27 sekolah terdiri dari 7 Sekolah Dasar, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 9 Sekolah Menengah Pertama,  2 Sekolah Menengah Atas, dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan. Mayoritas masing-masing sekolah itu sudah menerapkannya," kata pria 53 tahun tersebut.

Lebih lanjut Ahsanul menjelaskan sebelum menerapkan program lima hari sekolah ini, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat.

"Secara nasional terkait program ini, kita diminta sama pimpinan pusat untuk menerapkan sistem pembelajaran lima hari sekolah di masing-masing daerah. Akhirnya kita ada pertemuan bersama, ada atau tidak ada program itu, kita imbau untuk menerapkannya ke sekolah," tegas pria asal Kediri tersebut.

Dia membantah sebagian masyarakat yang menilai bahwa program itu mematikan Madrasah Diniyah (Madin) itu tidak benar.

"Malah yang mematikan madin itu madrasah, program ini justru menghidupkan madin. Karena orang yang sudah madrasah itu tidak mungkin ke madin. Nah yang sekolah-sekolah umum ini kami juga mempersilahkan meneruskan pendidikannya ke madin," beber dia.

Lantaran apa keuntungan dari program lima hari sekolah ini, menurutnya banyak manfaat bagi siswa, walimurid, sekolah dan gurunya. 

"Artinya guru bekerja selama 8 jam di sekolah yaitu sampai sore. Usai ngajar guru bisa mengerjakan tugas menyusun RPP di sekolah. Kalau dulu guru dituntut mengajar 24 jam kalau tak memenuhi target, mereka pindah mengajar ke sekolah lain, malah membingungkan pengajar. Kalau sekarang dengan program ini banyak yang diuntungakan," paparnya.

Selain itu keuntungan program ini berdampak pada tunjangan sertifikasi guru cepat cair, serta kualitas pembelajaran semakin berkualitas.

"Contohnya di SD Muhammadiyah 8 Dau dan SMP Muhammadiyah Dau juga sudah menerapkannya. Selama ini tidak masalah dan tidak ada yang dirugikan, dari siswa, orangtua dan guru," pungkasnya.


Topik

Pendidikan Full-Day-School Sekolah-Muhammadiyah Malang-Raya Majelis-Dikdasmen-Pimpinan-Daerah-Muhammadiyah Kabupaten-Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Sri Kurnia Mahiruni