Parade karnaval kostum bunga terbesar di Indonesia, Malang Flower Carnival menyedot perhatian dua Warga Negara Asing (WNA). Pada penyelengaraan ketujuh ini dua mahasiswa asing yakni Dean Vlassco dan Akash Kumar mengikuti pawai.
Ditemui MALANGTIMES, kedua bule yang belajar bahasa Indonesia di Universitas Negeri Malang (UM) itu menceritakan ketertarikan mereka pada Malang Flower Carnival lantaran parade kostum bunga tersebut belum ada di negara mereka.
Dean, pemuda berkewarganegaraan Australia itu mengisahkan di kota tempat ia tinggal parade kostum bunga belum ada. Dean tinggal di Darwin, ibu kota negara bagian Teritori Utara di Australia. Darwin merupakan kota terbesar di negara bagian itu.
"It's fun (ini menyenangkan), something different (sesuatu yang berbeda) buat saya bisa mengikuti parade kostum bunga," ujar dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang cukup fasih.
Dean sendiri mengaku bukan kali pertama ia singgah di Indonesia. Dalam bahasa Inggris, ia menjelaskan sudah keenambelas kalinya ia ke Indonesia. "Ke Malang sudah twice (kedua kali)," tutur Dean.
Selain Dean, ada pemuda berkebangsaan India yang juga turut berpartisipasi dalam Malang Flower Carnival 2017.
Ia adalah Akash Kumar. Akash juga mengaku ia sangat antusias mengenakan kostum bunga lantaran di New Delhi, India belum ada parade serupa.
Diakui keduanya keikutsertaan mereka dalam ajang parade kostum bunga itu lantaran diajak oleh Chairman Malang Flower Carnival, Agus Sunandar.
Dosen tata busana Universitas Negeri Malang (UM) itu menyiapkan dua kostum bunga berukuran besar. Dominasi warna merah terlihat di kostum seberat 20 kilogram tersebut.
Gelaran Malang Flower Carnival bekerjasama dengan Media Online Berjejaring Terbesar di Indonesia MALANGTIMES. Simak kemeriahan parade kostum bunga terbesar di Indonesia itu hanya di media online ini. (*)