Pelaksanaan imunasi MR atau measless (campak) dan rubella fase pertama periode Agustus-September 2017 sedang berlangsung di Kabupaten Blitar.
Dari ribuan anak yang sudah mendapatkan imunisasi MR, ratusan anak mengalami efek samping atau Ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Hingga saat ini tercatat ada 315 KIPI yang sudah dilaporkan ke Dinkes Kabupaten Blitar dengan rindican 279 anak mengalami gejala ringan dan 36 mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, banyaknya laporan ini merupakan bukti semakin tingginya tingkat pengetahuan masyarakat terkait KIPI, setelah dilakukan berbagai sosialisasi tentang imunisasi MR dan efek yang mungkin timbul pasca pemberian imunisasi.
"Masyarakat semakin paham jika memang terkadang ada efek yang ditimbulkan pasca imunisasi, sehingga mereka tidak merasa takut untuk melaporkan ke dinkes termasuk untuk mengatasi efek tersebut," tegas Krisna Yekti.
Ditegaskan, meski jumlahnya cukup banyak, namun sebagian besar KIPI yang dialami adalah efek ringan seperti demam, muntah hingga diare.
Mereka cukup diberikan obat dapat sembuh dan hanya menjalani rawat jalan. Sementara sebagian kecil memang harus dirawat di rumah sakit karena mengalami penurunan kondisi tubuh.
“Efek samping pasca imunisasi ini tiap anak akan berbeda. Namun semua itu intinya terletak pada sistem imunitas (kemampuan tubuh untuk mengelola kekebalan tubuhnya sendiri ) pada masing-masing anak,” paparnya.
Imunisasi MR di Kabupaten Blitar menyasar 250 ribu anak dan balita yang tersebsar di 24 puskesmas di 22 kecamatan.(*)