Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Kesenin Bantengan Ranupani, Jika Sesajen Kurang Pemainnya Bisa Kesurupan

Penulis : M. Imron - Editor : Moch. R. Abdul Fatah

24 - Sep - 2017, 20:56

Placeholder
Pemain bantengan saat festival semeru tahun 2017 di lapangan desa Ranupani, Kecamatan Senduro

Desa Ranupani, Kecamatan Senduro memiliki segudang kesenian. Salah satunya kesenian Bantengan. Bantengan atau lebih dikenal dengan kesenian banteng, merupakan kesenian asli suku Tengger yang mendiami Desa dibawah kaki Gunung Semeru. 

Kesenian Bantengan menjadi kesenian wajib bagi masyarakat setempat saat merayakan hari raya Karo. Pada Festival Semeru yang berlangsung hari ini, Minggu (24/09) Banteng diarak menuju lapangan desa setempat.

Kesenian Bantengan hampir sama dengan Kesenian Reog Ponorogo yakni, seorang pemain akan mengalami kesurupan arwah leluhur sehingga sering lepas kendali. Namun, terkadang tidak.

Menurut sesepuh kesenian bantengan desa setempat, Patuangkat mengaku, jika pemain kesenian Bantengan kesurupan, maka itu merupakan pertanda kurangnya sesajen persembahan kepada arwah leluhur.

"Sulit dikendalikan karena sajennya kurang lengkap. Ini akan sulit dipulihkan. Namun jika lengkap akan sangat mudah," kata Patuangkat.

Patuangkat mengatakan, sejarah kesenian bantengan berasal sejak Desa Ranupani muncul. Dimana dulu pada masa penjajahan kolonial Belanda, banyak sapi perah milik tentara belanda lepas kemana-mana.

Anehnya, sapi perah tersebut mengamuk dan sulit dijinakkan. "Tempat sapi perah mengamuk di kawasan Bantengan (tempat perbatasan Lumajang-Malang-red)," ungkap Patuangkat.

Kemudian sapi yang mengamuk di Bantengan dijadikan kesenian oleh warga sebagai kesenian khas Desa Ranupani. "Kesenian Bantengan asli milki Desa Ranupani," terangnya.

Kesenian tersebut terus berkembang di desa tersebut. Patuangkat menyebut, hampir setiap malam Jum'at melakukan berkumpul untuk latihan bersama."Kita ingin kesenian asli Ranupani ini terus berkembang agar bisa dinikmati anak cucu kelak," tuturnya.


Topik

Agama Festival-Semeru-tahun-2017



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Imron

Editor

Moch. R. Abdul Fatah