Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gaya Hidup Hari Batik Nasional, Malang Gali Potensi Corak Batik Kerajaan Singhasari (1)

Corak Batik Kerajaan Singhasari Hasil Riset ini Layak Jadi Batik Khas Malang

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Oct - 2017, 13:12

Placeholder
Hasil riset corak batik pada arca dan ornamen Candi Kidal dan Singosari dipamerkan di Ubud Hotel & Cottages, Jalan Sigura-gura Barat Nomor 6 Kota Malang (foto: Wahida Rahmania Arifah/ MalangTIMES)

Semua orang tahu hari ini adalah tanggal 2 Oktober. Mereka yang paham tentu mengenakan batik sebagai wujud kebanggaan. 

Sebab tepat pada tanggal ini di tahun 2009 silam, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Maka, 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. 

Meski batik sudah lama diperkenalkan di mata dunia sejak era Presiden Soeharto, tetapi perjuangan pemerintah agar batik diakui di mata internasional baru diakui di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 2 Oktober 2009 UNESCO akhirnya mengakui batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Motif batik yang diakui itu ialah motif Solo dan Pekalongan. 

Pembaca setia MALANGTIMES, mengenakan motif batik Solo dan Pekalongan tentu sudah umum dilakukan banyak orang. Dari namanya, asal motif itu sudah bisa ditebak berasal dari daerah Jawa Tengah. Di Provinsi Jawa Timur khususnya di Malang juga berkembang motif batik.

Kita semua umumnya tahu, bila Malang mengklaim punya motif batik khas Malangan. Ada batik motif bunga teratai, topeng Malangan, dan singa Arema yang berkembang di Malang. Tetapi, perancang mode asal Malang, Lisa Oktarina menilai corak bunga pada batik Malangan sebenarnya umum ditemui di daerah lain. 

Ditemui di Ubud Hotel & Cottages, Jalan Sigura-gura Barat Nomor 6 Kota Malang, Lisa menilai bahwa motif bunga teratai di batik Malangan juga banyak dijumpai di daerah lain.

"Kalau motif bunga saya rasa di daerah lain juga banyak, tetapi yang disebut motif Malangan juga harus memperhatikan kebudayaan yang berkembang di Malang. Dalam hal ini dari Kerajaan Singhasari yang kita tahu ada di Malang," tutur Lisa. 

Lisa Oktarina terlibat dalam riset menggali corak batik Malangan. Ia bersama dua orang pakar arkeologi dan sejarawan, Suwardono serta Sapuan menemukan sebuah batik dengan corak khas Kerajaan Singhasari. 

Seperti apa filosofi corak batik tersebut yang ditemukan dari riset selama bertahun-tahun dilakukan itu? Dan bagaimana bila batik Malangan tersebut dihubungkan dengan dunia mode? Simak ulasan lengkapnya pada bagian selanjutnya hanya di MALANGTIMES. (*)


Topik

Gaya Hidup Hari-Batik-Nasional Malang Corak-Batik-Kerajaan-Singhasari



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni