Memiliki paras cantik menawan Aghnia Punjabi seolah sempurna. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga punya banyak followers di Instagram. Bahkan jumlah pengikut Aghnia capai setengah juta! Tak salah menyebut ia sebagai seorang sosial media influencer di Indonesia.
Siapa sangka di balik kesuksesan yang ia rengkuh, ternyata Aghnia pernah menjadi korban bullying Pembaca MalangTIMES, makna bullying sendiri ialah sebuah tindakan satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Caranya bisa dilakukan dengan fisik maupun non fisik. Dalam bentuk sosial bullying dilakukan seperti mengucilkan dan mengabaikan orang.
Melalui video yang ia unggah di akun Instagramnya @aghniapunjabi, ia berbagai kisah pernah menjadi korban bullying. Seperti apa? Berikut video yang diunggah Aghnia pada Selasa (21/11/2017).
Video itu lantas mengundang 23.000 lebih likes. Selain itu, banyak warganet berbondong-bondong memberi komentar di kolom komentar Instagram wanita berusia 22 tahun ini.
Aghnia mengaku ia menjadi korban bullying sejak duduk di bangku SD. Tas yang ia bawa tiba-tiba berat. Aghnia baru mengetahui ternyata ada seseorang memasukkan paving bata ke dalam tasnya. Ia juga mengaku semasa SMA, ia kerap diejek oleh teman-teman lantaran profesi sang Ayah. Belum lagi fitnah dan tuduhan buruk seringkali dialamatkan pada Aghnia.
Kendati kerap dijadikan bahan ledekan, Aghnia tak berkecil hati. Ia justru menunjukkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Di usianya yang kala itu masih menginjak 19 tahun, Aghnia berhasil membeli sebuah mobil. Jerih payah ia sebagai seolah Makeup Artist ia tabung. Selain itu, Aghnia juga kerap mendapat rezeki dari promosi produk atau endorse yang ia lakukan di Instagram.
Selain mengunggah video curhat di Instagram, wanita cantik ini juga bercerita kisahnya melalui Instagram Story. Kepada mereka yang pernah membully dirinya, Aghnia mengaku ia tidak dendam. Justru dari merekalah ia belajar banyak.
"Kenapa aku unggah video ini karena sharing is caring. Melalui video ini bukan berarti aku belum memaafkan orang yang bully aku. Aku hanya ingin menunjukkan pada orang-orang di luar sana bahwa mereka tidak akan lagi merasa sendiri dan ternyata kita juga tetap bisa survive," tulis dia. (*)