Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Rekomendasi Nasdem Jadi Rebutan, Rendra Kresna Pilih Tunggu Hasil Survei

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Yunan Helmy

10 - Dec - 2017, 18:29

Placeholder
Bupati Malang Rendra Kresna bersama Ketua DPD Nasdem Kota Malang M. Fadli. (Foto: Istimewa)

Salah satu partai politik (parpol) yang ditunggu suaranya untuk Pilkada Kota Malang 2018 mendatang adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Meski dalam periode ini hanya memiliki satu kursi legislatif di DPRD Kota Malang, tokoh-tokoh yang ingin berencana maju mencalonkan diri seolah berebut dukungan partai besutan Surya Paloh itu. 

Setelah sebelumnya Wali Kota Malang Moch. Anton  dan Ketua DPC Hanura Kota Malang Ya'qud Ananda Gudban mendatangi rumah dinas Bupati Malang Rendra  Kresna yang ketua DPW Nasdem Jawa Timur, sosok lain juga mendekat. "Selain dua tokoh itu, Pak Sutiaji (wakil wali Kota Malang) juga sudah menjalin komunikasi dengan kami," ujar Ketua DPD Partai Nasdem Kota Malang M. Fadli. 

Fadli menyebut, pihak partai tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan memberikan dukungan. Terlebih saat ini posisinya di masyarakat semakin menguat. "Setelah ini, langkah-langkah survei cepat akan kami lakukan. Hasil survei nanti biar jadi pegangan penentuan rekomendasi," ujar  Fadli.  

Sembari menunggu hasil survei, Nasden terus melakukan penguatan terhadap kader partai di Kota Malang. "Saat ini kami lebih pada melakukan konsolidasi internal. Tinggal dua DPC, Lowokwaru dan Klojen, dalam bulan ini harus selesai semua konsolidasi," jelasnya.

Sementara itu, mengenai kapan rekomendasi akan turun, Rendra Kresna menyebut hal itu menunggu hasil survei yang dilakukan DPD Nasdem Kota Malang. "Menunggu survei. Fadli dan timnya memberi laporan kepada DPW, lalu kami laporkan ke DPP," ujar Rendra. "Nanti saya yang kesehariannya di Malang tinggal menguatkan. Apa benar hasil survei itu. Apa benar orangnya baik, apa kualitasnya sesuai," tambahnya. 

Rendra menegaskan, meskipun mempunyai kewenangan menunjuk calon yang akan direkomendasi, dia memilih mengikuti prosedur partai. "Saya lebih mengedepankan bagaimana peranan partai yang ada di kabupaten/kota untuk memberikan informasi yang valid. Jangan sampai nanti karena saya ketua DPW, malah melanggar aturan sesuai keinginan ketua. Saya nggak mau itu terjadi," tegasnya.

Hal tersebut, lanjut Rendra, sudah ditanamkan ke semua ketua DPD di Jatim agar menjunjung objektivitas penilaian bakal calon yang diusung. "Nilai subjektif itu penting, tetapi objektivitas sebuah pengamanan itu harus dikedepankan. Jadi, bukan apa kata Fadli atau apa kata Rendra, tapi kami lihat apa kata masyarakat," paparnya. 

Rendra menguraikan, jika hasil survei sudah di tangan, pihaknya akan segera memohon turunnya rekomendasi kepada DPP Nasdem. "Nanti itu, rekomendasinya langsung keluar dua nama. Untuk N1 dan N2 sepaket. Jadi nggak bolak-balik ngajukan nama ke DPP," terangnya. Dalam form yang diserahkan ke pusat, sudah ada dua nama yang tertera. Sehingga, pihak Nasdem tidak berkali-kali mengajukan nama bakal calon yang akan didukung.

Sebenarnya, Nasdem saat ini tidak memiliki target khusus dalam Pilkada 2018 Kota Malang. Nasdem juga tidak memaksakan kehendak harus mengambil kursi N2. Sebab, saat ini pihaknya juga tengah fokus di internal organisasi untuk pesta demokrasi nasional, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. "Target Nasdem lebih ke legislatif punya fraksi utuh di Pileg 2019 mendatang," pungkasnya. (*) 


Topik

Politik malang berita-malang peristiwa-malang partai-nasdem



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Yunan Helmy