Ribuan lalat menyerang dua desa di wilayah Kecamatan Bululawang, yaitu Desa Sudimoro dan Desa Bakalan. Serangan lalat tersebut menurut pengakuan warga telah terjadi cukup lama dan membuat di kedua wilayah tersebut terganggu aktivitasnya.
Selain hal tersebut, serbuan ribuan lalat ini juga telah membuat warga mengalami gangguan kesehatan dan telah menutup beberapa warung penyedia makanan milik warga tutup.
Dari beberapa sumber di lapangan, ribuan lalat yang menyerang warga tersebut berasal dari pabrik pengadaan bibit ayam petelur yang berada di Desa Sudimoro, Bululawang.
Warga yang cukup lama diserang lalat, bahkan berencana untuk melakukan aksi dan menutup pabrik yang diduga menjadi sumber berkembangbiaknya lalat.
Kusnadi salah seorang warga Rt 01 Rw 01 Krajan, Sudimoro mengatakan, warga sudah siap untuk melakukan aksi apabila kondisi ini terus berlanjut.
"Serbuan lalat sudah tidak wajar, siang maupun malam hari. Kita sudah bersabar lama dengan kondisi ini. Kami minta agar pihak pabrik untuk bertindak, sebelum warga hilang kesabaran dan menutup pabrik," ujar Kusnadi, Kamis (11/01).
Kasus serbuan ribuan lalat tersebut, akhirnya membuat Muspika Kecamatan Bululawang serta instansi terkait di Kabupaten Malang turun tangan. Beberapa hari lalu, persoalan ini dirembuk dengan menghadirkan pihak pengelola perusahaan.
Target penyelesaian yang disepakati dalam rapat di kantor Desa Sudimoro oleh pihak pabrik dengan muspika dan warga adalah serbuan lalat tersebut wajib terselesaikan seminggu dari kesepakatan.
Dampak serbuan ribuan lalat sampai saat ini masih berlanjut di dua wilayah tersebut. Misalnya di Rt 01 Rw 01 Dusun Sudimoro, Desa Sudimoro. Menurut Muhamad Asra'i Kepala Dusun Sudimoro, sedikitnya terdapat 100 Kepala Keluarga yang terdampak atas serangan ribuan lalat tersebut.
"Permasalahan sudah ditangani muspika dan dinas terkait. Tapi dampaknya memang telah membuat warga rugi," ujarnya. Asra'i melanjutkan, akibat pengoperasian pabrik pembibitan ayam yang telah berlangsung selama tiga tahun ini, beberapa warung penyedia makanan harus menghentikan aktivitasnya.
"Selain munculnya penyakit perut di masyarakat karena lalat ini," imbuhnya. Muspika Kecamatan Bululawang dan Dinas terkait rencananya akan melakukan croscek lokasi pabrik serta melihat kelengkapan administrasi dan legalitas perusahaan tersebut.