Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Blitar menerapkan program pelayanan administrasi kependudukan jemput bola (Jebol) untuk memudahkan pendataan kependudukan di daerah itu.
Melalui program ini, dispendukcapil memberikan kemudahan membuat dokumen administrasi pelayanan kependudukan. warga cukup mengurus dokumen adminduk di kantor desa. Sehingga irit dari segi transport maupun waktu. Selama beberapa tahun terakhir, jemput bola selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat desa.
Meski terbukti efektif menjangkau masyarakat di pelosok pedesaan, tahun ini dispendukcapil melakukan serangkaian inovasi program ini agar manfaatnya bisa semakin dirasakan. Karena tujuan jemput bola adalah peningkatan progress adminduk di Kabupaten Blitar.
“Tahun ini ada serangkaian inovasi. Tidak hanya Bapak Kepala Desa mengundang dan kita datang. Tapi dalam jebol 2018 ini perangkat maupun kepala desa ikut memvalidasi dan memverval penduduknya yang dilayani adminduk,” kata Kabid Data dan Inovasi Pelayanan, Budi Santosa kepada BLITARTIMES usai rapat koordinasi jemput bola di Kantor Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Senin (12/2/2018)
Di tahun 2018 ini, selain melayani perekaman e-KTP, pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran, akta kematia, jemput bola juga akan melayani pembuatan kartu identitas anak (KIA).
“Pelayanan KIA telah kita lakukan sejak tahun 2017. Tapi jebolnya mulai tahun 2018, agar progresnya cepat. Bila di kantor desa ada fasilitas internet berskala besar tidak menutup kemungkinan KIA bisa kita cetak hari itu juga. Dan langsung kita serahkan kepada penerima,” terangnya.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, jemput bola tahun 2018 akan dilaksanakan di 22 kecamatan se Kabupaten Blitar secara bergiliran. Untuk efektifitas dan kemaksimalam pelayanan, setiap kecamatan diberikan waktu selama 6 hari. Jemput bola secara perdana akan digelar pada Selasa (13/2/2018) di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
“Di Kabupaten Blitar ada 248 desa dan kelurahan. Tentunya tidak semua bisa terakses jemput bola secara merata. Sehingga kami menjadwalkan satu kecamatan 6 hari pelayanan jemput bola. Untuk sasaran dan lokasi ditentukan masing-masing kecamatan. Setiap kecamatan mungkin ada yang tidak sama, karena layanan sangat ditentukan internet,” tuntasnya.(*)