Masyarakat yang bermukim di Kawasan Sekitar Hutan di Desa Burno, Desa Senduro dikabarkan mendapat kucuran dana dari Bank Nasional Indonesia (BNI) berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 21 miliar.
Waka ADM Perhutani Lumajang, Muchlisin mengatakan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan kegiatan kemitraan kehutanan telah mendapatan suntikan dana KUR dari Bank BNI senilai Rp 21 miliar.
"KUR tersebut sebagai modal untuk ternak sapi bagi masyarakat yang tergabung dalam LMDH," kata Muklisin kepada Lumajangtimes, Kamis (15/03).
Kawasan hutan di Desa Burno cukup mendukung untuk usaha masyarakat setempat. Sebab, dengan luasan hampir 940 hektar. Hutan setempat bisa menyuplai petani untuk usahanya.
"Notabene masyarakat bisa memanfaatkan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak di kawasan hutan. Dengan begitu masyarakat bisa menjaga kelestarian hutan dengan memperoleh manfaatnya," katanya.
Pemanfaatan hutan oleh masyarakat juga menguntungkan perhutani. "Sekitar 10 persen perhutani memperoleh pembagian dari masyarakat. Sedangkan masyarakat sendiri 90 persen. Inilah keuntungan kemitraan bersama," terangnya.
Selanjutnya, masyarakat LMDH sendiri yang memperoleh kucuran KUR nantinya dana pinjaman itu sebagai modal beternak sapi perah. Per orang bisa mengajukan pinjaman Rp 25 juta rupiah hingga Rp 35 juta rupiah.
"Lahan sudah disediakan oleh Perhutani, diharapkan masyarakat tidak menganggu hutan karena mereka sudah sejahtera dengan program KUR tersebut," tuturnya.