Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Suara Warga

Ingin Hasil 8,5 Ton per Hektar, Teknologi Semai Benih Padi Organik Petani Gondanglegi Bisa Ditiru

Penulis : Nana - Editor : Heryanto

18 - Mar - 2018, 18:01

Placeholder
Khorul petani padi organik Desa Putatlor, Gondanglegi yang menerapkan teknologi sederhana penyemaian benih dengan hasil dari setiap satu hektar bisa meraup Rp 40 juta. (Nana/MalangTIMES)

Harapan petani padi di mana pun adalah bisa memanen hasil tanamnya secara maksimal. Dengan metode ramah lingkungan serta hasil produksi berlimpah dan berkualitas. Tentunya dengan pembiayaan yang bisa ditekan sedemikian rupa. 

Hal ini dijawab dengan bukti yang mencengangkan para petani konvensional yang biasanya hanya  bisa mendapatkan sekitar 4-5 ton beras per satu hektar (Ha) oleh petani padi organik Putatlor, Gondanglegi. 

Melalui beberapa eksperimen,  petani padi organik bernama Khorul berhasil melahirkan teknologi sederhana penyemaian benih padi dengan keunggulan yang luar biasa. 

Selain hemat biaya dalam perawatan,  tanaman padi tumbuh secara optimal melalui eksperimen teknologinya.  

"Melalui teknologi ini saya bisa panen per hektarnya sampai 8,5 ton. Kalau diuangkan bisa mencapai 40 juta rupiah, " kata Khorul,  Minggu (18/3/2018). 

Pencapaian Khorul tentunya patut diapresiasi,  terutama dalam meningkatkan kuantitas panen padinya. Di tengah penguatan program ketahanan pangan,  Khorul menjawab persoalan tersebut,  plus dengan  kualitas padi berupa tanam organik.

Satu sisi ketahanan pangan tercapai,  di sisi lainnya tanah sawah terjaga ekosistem kesuburannya dikarenakan perlakuannya mempergunakan bahan-bahan organik.  

Disinggung mengenai teknologi penyemaian benih padi organik yang menghasilkan pendapatan di atas hasil pertanian konvensional,  Khorul menjelaskan,  bahwa yang dilakukannya sebenarnya terbilang sederhana. 

"Pertama tentunya  menyiapkan media tanam berupa pupuk petroganik dan cairan boslem. Setelah siap,  benih padi Sertani 13 ditaburkan di atasnya, " urai ayah dari empat anak ini. 

Langkah selanjutnya,  ucap Khorul, media ditutup dengan terpal guna melindungi dari sengatan sinar matahari serta guyuran air hujan. "Seperti itu,  sederhana tapi dengan cara  seperti ini padi akan tumbuh maksimal dengan biaya perawatan yang hemat dan efisien, " ujarnya. 

Bercocok tanam padi organik yang terus tumbuh di berbagai daerah dikarenakan mampu menghasilkan produk beras berkualitas, kesuksesannya ditentukan sejak  pelaksanaan pembenihan padi. Bila caranya benar dan baik,  maka hasilnya juga akan optimal. 

Uritan (penyemaian benih,  red) unik dan hemat dari Khorul bisa jadi alternatif bagi para petani padi organik untuk mendapatkan hasil optimal dan melimpah.   

"Keunggulan lain dari metode ini setiap tahun hasil padi terus meningkat, " pungkasnya. 


Topik

Suara Warga Teknologi-Semai-Benih-Padi-Organik-Petani-Gondanglegi-



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Heryanto