Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral, Sebuah Keluarga Dituduh Pelaku Gendam, Kepolisian Semarang Lakukan Penyelidikan

Penulis : Imam Syafii - Editor : Heryanto

19 - Mar - 2018, 14:38

Placeholder
Keluarga Aminudin yang diduga menjadi pelaku gendam. Kini masih didalami pihak kepolisian setempat menunggu laporan dari korban. (foto : @Abu Uwais)

Muncul postingan di media sosial oleh pemilik akun @Abu Uwais pada 19 Maret 2018 tentang keluarga asal Semarang yang diduga menjadi pelaku gendam.

Meskipun, mereka mengaku mencari anak sulungnya. Karena itu, keluarga tersebut sementara ditahan pihak kepolisian setempat. 

Kemudian, kepolisian kini masih mengumpulkan informasi dan menunggu laporan masyarakat yang kemungkinan juga mengaku menjadi korban.

Dalam postingannya, @Abu Uwais menuliskan, "Viral Dituduh Pelaku Gendam, Keluarga Ini Mengaku Mencari Anak Sulungnya, Kepolisian Masih Mengumpulkan Informasi dan Menunggu Laporan Masyarakat yang Mengaku Menjadi Korban. Mengingat urgentnya informasi ini.

Maka kami memutuskan untuk menginformasikan melalui media sosial. Monggo yang merasa mengenal, keluarga, kerabat atau merasa pernah mengenal dan juga bagi kemarin yang merasa menjadi korban, mengetahui benar (memberikan kesaksian) terhadap keluarga ini yang telah viral dengan sangkaan menggendam. 

Kami tunggu 1x24 Jam untuk membantu dengan cara menghubungi kami. Telah kami amankan kelurga sesuai dengan ciri-ciri fisik dalam foto yang viral di media sosial pada Minggu malam (18/03/2018). Menurut informasi mereka diamankan oleh pihak keamanan kampus dan masyarakat dari sebuah penginapan Ibu Sugondo dekat RSUD Sardjito dan telah diserahkan kepada pihak Kepolisian.

Dalam pengakuan Aminudin (kepala keluarga) beserta Noviana (istri) dan ketiga anaknya yang sudah empat hari menginap di penginapan tersebut sejak hari Rabu (14/03/2018). Mereka mengaku baru bayar sehari, sementara sisa hari lainnya belum dibayar dengan alasan belum mempunyai uang dan berniat menjual handphone yang kondisinya kurang normal menurut pengakuan sang Noviana.

Identitas yang mereka bawa adalah Kartu Keluarga (C1), sebuah akta kelahiran atas nama Adelia Amanda Putri dan dua KTP atas nama Aminudin - Suami, (Semarang, 20/08/1973) dan Noviana - Istri (Semarang, 10/11/1982).

Keduanya dalam KTP beralamat sama yaitu Perum Villa P4A Blok D1 No.7 RT/RW 006/007 Pudakpayung, Banyumanik, Semarang. Termasuk fotocopy KTP atas nama ayah dari Noviana yang beralamat di Ngasihan, Susukan.

Dalam KK tercantum ketiga nama anak mereka yang ikut diamankan bersama keduanya dengan nama sebagai berikut:

1. Ade Afreza (18), 12/06/2000

2. Adelia Amanda Putri, 12/12/2005

3. Anya Navalia, 19/01/2010 dan satu anak yang belum masuk KK atas nama :

4. Anggi Zafa usia 1,5 tahun.

Menurut pengakuan Aminudin dan Noviana, mereka saat ini sebenarnya tinggal di Tingkir, Salatiga di rumah orang tuanya atas nama Suparlan. Alasan mereka ke Surabaya mencari anak mbarep atau sulung (pertama)nya atas nama Ade Afreza (18) yang awalnya pergi dengan alasan mencari kerja untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga. 

Harapannya, ia dapat menemukan anaknya karena ia meyakini bahwa anaknya yang pertama ini bisa membantu kesulitan ekonomi karena sudah bekerja. 

Pengakuan sang ibu, awal mula anak pertamanya Ade Afreza meninggalkan rumah adalah alasan ekonomi dan pekerjaan pada saat mereka tinggal di Semarang.

Setelah mendapat pekerjaan di Surabaya sebagai kernet bus antar kota Semarang-Surabaya, sang anak memberi kabar kepada kedua orangtuanya bahwa sudah mendapat pekerjaan dan mengajak keluarganya pindah tinggal ke rumah yang ia kontrak untuk tinggal bersama-sama di Surabaya. 

Maksud baik anak pertamanya ini untuk membantu perekonomian orangtuanya. Namun, setelah beberapa saat tinggal di Surabaya, mulai ada perselisihan antara anak dengan orangtuanya yang berakibat sang anak kabur hingga saat ini tanpa diketahui keberadaannya.

Memang, sebagai orangtua mereka mengakui terlalu keras menasehati anak tersebut yang mereka tumpangi rumah tinggalnya di Surabaya. 

Paska kejadian itu mereka tidak lagi dapat menemui anak pertamanya tersebut. Setelah mencari-cari di Surabaya tak juga membuahkan hasil, merekapun mendapat kabar dari ayah Noviana yang tinggal di Salatiga, bahwa anak yang mereka cari mungkin ada di Jogja. Maka merekapun bergegas pergi ke Jogja dengan uang pas-pasan.

Sesampainya di Jogja benar saja, uang mereka menipis, bahkan anak yang keempat yang paling kecil semakin rewel. Entah karena kondisi kesehatannya yang terganggu atau hal lain, karena anak tersebut muntah bila diberi makan. 

Oleh karenanya  mereka akhirnya juga mencari uang untuk mengobatinya di Jogja. Semakin sulit keuangannya, merekapun berniat menjual satu-sarunya handphone ke orang-orang yang ia temui. Menurut pengakuannya, beberapa orang yang ditawari untuk membeli handphonenya atau sekedar ditanya tempat jual handphone, justru merasa iba kepada kelurga itu dan memberi uang ala kadarnya. 

Namun, yang beredar di luar saat ini adalah kabar bahwa keluarga ini adalah pelaku gendam dan menjadi viral. Ketika dilakukan pemeriksaan di handphonenya tidak ditemukan foto anak pertama yang mereka cari untuk dijadikan petunjuk mencari anak tersebut. 

Menurut pengakuan Noviana satu-satunya foto yang mereka miliki hanya foto saat masih kecil dan itupun di rumah orangtuanya di Salatiga. 

Saat ini mereka mulai menyadari, bahwa keberadaannya selama ini selalu diawasi setiap orang, apalagi selama ini banyak yang memfoto mereka. Bahkan mereka akhirnya juga memgetahui, bahwa mereka telah dituduh sebagai pelaku gendam di Malang seperti yang diberitakan, sehingga kabar itu sampai di masyarakat Jogja. 

Sebagai kepala keluarga, Aminudin siap mempertanggungjawabkan bila memang ada yang merasa dirugikan oleh mereka. Iapun siap diperiksa dan akan menunggu sampai kapanpun di Kepolisian sesuai waktu yang diperlukan bila ada pengakuan dari orang yang merasa telah digendamnya bila memang ada.

Langkah pengamanan oleh Kepolisian sudah benar dilakukan, guna menghindari kemungkinan aksi main hakim sendiri oleh masyarakat yang telah dibuat resah setelah kabar terkait sangkaan yang ditujukan kepada keluarga ini menjadi viral di media sosial, sekaligus guna memastikan bahwa permasalahan keluarga ini nantinya dapat tertangani dengan baik serta masyarakat tidak menjadi resah atas berita yang beredar yang bisa jadi belum tentu kebenarannya. 

Kepolisianpun hingga saat ini belum menerima satupun laporan resmi atas tindakan penggendaman yang sangkaan para pelakunya tertuju pada keluarga ini. 

Saat ini pihak Kepolisian sedang mendalami permasalahan dan mengumpulkan informasi. Oleh karenanya, sekali lagi kami sampaikan bagi siapa saja yang mengenali keluarga ini atau bahkan bagi yang merasa pernah dirugikan silahkan memberikan informasi atau melapor kepada pihak Kepolisian supaya permasalahan ini dapat segera diselesaikan.

Monggo yang mengenal segera menghubungi. SEMUA KEMUNGKINAN MASIH DIDALAMI #sag," tulisnya.

Postingan ini menuai berbagai macam komentar netizen di antaranya @wiranto gigs doanx menuliskan "Misal itu pelaku gendam..sek rumongso di gendam ndang lapor ...ojo mek gawe isu korban gendam...tapi waktu suruh lapor do ilang..tanggung jawab karo isu po berita sek tok gawe...yg notabene masih terduga...kalau gak terbukti siap siap ae pencemaran nama baik," tulisnya.

Lalu @wilyana yakuza berkomentar, "Kethoke emang kecuuu,mosok goleki dadak sekeluarga,,,emange nek lungo adoh ra butuh biaya pie,alesan yo isoh wae,mkne msh didalami," katanya.

Kemudian, akun @renna putri lestari menuliskan "Saran dari saya ..pihak kepolisan sektor bulaksumur berkoordinasi dengan polsek banyumanik dan tingkir melalui Bhakantibmas polsek banyumanik untuk mengecek alamat tsb...siapa tahu masih ad saudara di sanak familli di banyumanik," tulisnya.


Topik

Peristiwa berita-malang Sebuah-Keluarga-Dituduh-Pelaku-Gendam Kepolisian-Semarang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Heryanto