Upaya membuka kembali Cafe dan Karaoke Venus setelah ditutup, terus dilakukan. Di antaranya dengan mendekati tokoh Aliansi Muslimin Tulungagung Bersatu (AMTB). Tujuannya untuk meminta "restu" agar usahanya dapat beroperasi lagi.
"Benar, GN (initial-pemilik) beberapa kali ke rumah, pertama dia minta nasehat dan diskusi tentang bagaimana usahanya itu bisa berjalan lagi," kata Ketua Presidium AMTB, KH Khamim Badruzzaman
Khamim lantas menceritakan, dirinya memberi nasehat agar menuruti Perda yang telah ada. Di antaranya tidak berjualan Miras dan memasang CCTV di dalam ruang karaoke.
"Datang lagi kedua, loh malah mau memberikan uang pada saya. Jelas saya tolak, itu menyinggung perasaan saya. Akhirnya uangnya tidak jadi diberikan," jelas Khamim
Rupanya GN tidak menyerah, setelah uang yang diberikan itu ditolak yang bersangkutan memberikan barang. Kamis pun terkejut karena saat dirinya tidak di rumah malah cucunya menerima kiriman barang berupa mesin cuci baru.
"Awalnya tidak tau siapa yang ngirim, karena tidak tau mesin cuci ini saya bawa ke Kejaksaan. Namun disana, dikatakan tidak ada tempat maka saya bawa balik dan saya telusuri asal mesin cuci ini ke toko dan ternyata dapat keterangan jika mesin cuci ini dibeli dan dikirim kerumah saya oleh GN," terangnya
Mengetahui kiriman itu dari GN, kemarahan Khamim tak bisa lagi diredam. Dirinya akan melaporkan masalah "suap" itu ke kejaksaan kembali jika mesin cuci tidak diambil.
"Sore harinya datang ke rumah lagi, dia meminta maaf dan tetap saya sampaikan jika mau buka usaha silakan tapi jangan melanggar perda dan aturan yang telah ada," tegasnya
Selain upaya mendekati tokoh AMTB, rupanya izin baru usaha hiburan Venus juga telah dimasukkan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM - PTSP) Kabupaten Tulungagung.
"Untuk Venus masih dalam tahap rapat dengan Tim teknis, kita masih menunggu rekomendasi," kata Kepala Dinas, Santoso
Menurut Santoso, meski proses izin telah diterima dan dibahas oleh tim teknis. Jika rekomendasi nanti boleh buka maka, bisa dibuka. Sebaliknya jika rekomendasi yang diberikan tidak layak buka maka, pihaknya tidak akan memberikan izin buka.
"Kalau Tim teknis merekomendasi masih memungkinkan, tapi sebaliknya kalau tidak merekomendasi tentunya juga gak akan bisa keluar (izin)," jelas Santoso
Informasi yang diterima oleh media, pengurusan izin ke dinas yang dilakukan manajemen tidak memakai nama Venus lagi namun ada perubahan nama yakni Maestro.
Baik pemilik atau manajemen belum dapat dikonfirmasi terkait masalah tersebut hingga berita ini diturunkan.