Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Opini

Zuper Semar (Kembali) Lahir di Warung Kopi

Penulis : - Editor : Soejatmiko

22 - Apr - 2018, 09:45

Placeholder
Ilustrasi (Ist)

Zuper Semar (Kembali) Lahir di Warung Kopi

*dd nana

Orang masih Kartini-an,  kok malah ngomong Zuper Semar toh. Begitulah gerundel para pecinta kopi di warung Ceu Imas. Mbok ya o ngomongin kisah sedih Kartini atau perjuangannya untuk sesama di zaman perempuan hanya jadi pajangan atau dagangan. Lanjut mereka bersungut-sungut. 

Tapi,  kekuatan Ceu Imas sebagai pemilik warkop tidak bisa dibantah. Apalagi sampai mau mengalah pada 'kelatahan' sistematik yang meruyak setiap kali kalender berwarna merah dengan footnote, 'hari libur nasional'. 

Maka dipasanglah poster besar Semar di warkopnya. Penampilan Ceu Imas pun sangat berbeda dan mencolok mata. Kebaya modifikasi yang dikenakannya diganti dengan kaos oblong bergambar Semar. Kontras. Antara si pemakai dan gambar yang dikenakannya. Putih mulus lawan hitam kelam. 

"Lo emang kalau hari Kartini semua perempuan harus berkebaya serta rambut dikonde? Ndak boleh ya kalau saya merayakannya dengan cara lain? Dengan merayakan Semar yang Zuper ini,  misalnya, " berondong Imas sambil menarik sisi kiri kanan kaosnya ke depan. Memperlihatkan keindahan isi dada... Eh menunjukkan kekuatan isi dibalik perwujudan Semar yang tidak menarik secara fisik. 

Melihat para pelanggannya hanya diam (dengan mata yang masih mencuri pandang dada Imas) Imas kembali bercerita. Kenapa Semar? Karena padanya kita berhutang banyak mengenai perlawanan. Karena adanya Semar maka tanah Jawa ini terjaga,  walau berbagai letupan kerap terjadi dalam tatanan masyarakatnya. Jawa tetap berdiri kesemar-semaran karena Semar. Super Semar pun ada karenanya. 

"Hanya Semar yang kalau ia mau dapat menguasai dunia karena tuhan paling luhur sekalipun tidak dapat mencegahnya. Tapi Semar tidak melakukannya. Dia malah memilih menjadi rakyat walau bisa jadi raja di raja, " tegas Imas. 

Hanya Semar yang dengan tawa khasnya mampu memperolok-olok dan memperkosa aturan sosial orang-orang besar,  para raja,  pangeran dan lainnya yang berdarah ningrat atau pun titisan dewa. Hanya Semar juga yang dengan santainya merunduk dan patuh bila disuruh,  tapi tidak membuatnya menjadi manusia rendahan apalagi penjilat. "Semar yang menjaga harmonisasi strata tanpa terjebak pada kekerdilan jiwa manusia, " lanjut Imas yang membuat para pelanggannya semakin terpesona. 

"Terus apa ada hubungannya si Zuper Semar dengan Kartini Ceu? " tanya Sukro. 

"Makanya baca,  baca,  baca! " kata Imas. Tadi kan sudah saya sampaikan,  perilaku mbah Semar itu. "Walau dia itu bisa berbuat apa saja di dunia bisa. Tapi tidak dilakukan. Sama dengan Ibu Kartini. Kalau mau dengan status,  relasinya,  beliau bisa menolak perkawinan yang disodorkan oleh ayahnya. Tapi Ibu Kartini tetap tunduk dan patuh atas perintah ayahnya kan? " cerocos Imas. 

"Lha terus hubungannya apa ceu? " kejar Sukri. 

Kalian tahu enggak bagaimana wujud Zuper Semar itu? tanya Imas. Semar digambarkan sebagai sosok gemuk bagai buah blewah, perut buncit bergelambir dengan susu yang merosot seperti tetek sapi. Semar tidak bisa disebut laki-laki dengan fisiknya itu. Tapi ia tidak juga disebut perempuan,  karena ia laki-laki. 

Tambah mumet para pelanggan kopi Ceu Imas dengan jawaban tersebut. Sebagian sudah pasrah dan hanya karena omongan itu meluncur dari mulut Imas yang bikin orang berfantasi indah,  mereka betah. 

Imas melanjutkan, disetiap wujud para manusia besar, seperti Kartini,  Semar bersemayam. Saat Semar bersemayam di tubuh mereka,  kebijakannya juga meresap. Karena Semar bukan hanya jenis kelamin. Laki-laki atau perempuan. Semar adalah manusia utuh. 

Di Kartini yang perempuan,  kelelakian Semar meruyak. Hasilnya pikiran-pikiran besar di masanya lahir. Tapi tidak meninggalkan sisi keperempuan di zamannya juga. Seperti semar yang tetap menghamba pada para raja dan pangeran. "Mengabdi dengan kemerdekaannya, " ucap Imas. 

Bagi Kartini yang terlihat begitu cantiknya saat diperankan Dian Sastrowardoyo, Semar lah yang berperan dalam menjaga tatanan kehidupan saat itu. 

"Ia ya,  kalau Kartini memberontak saat itu,  lain lagi ceritanya. Tatanan juga akan rusak ya? Kepercayaan kepada para petinggi bisa tergerus,  kalau di dalam sendiri tidak bisa ditegakkan, " celoteh Sokib. 

"Bukan Revolusi ya jadinya. Semacam evolusi,  perlawanan panjang untuk meraih kemenangan. Tapi si Zuper Semar ini pernah kalah juga lo, " ujar Sutrisno. 

Imas menunduk. Sebelum menjawab,  ia mengelus dada Semar. Para pelanggan kopi kecewa. Pasalnya,  mereka sudah dari tadi menunggu aksi Imas,  terutama tentang elus mengelus dada. 

Konon,  sebelum Zuper Semar dijadikan alat kekuasaan,  ada azimat bernama Panca Azimat Revolusi. Azimat ini begitu saktinya dan hanya Semar dengan ke Zuper-an nya yang mampu mengalahkan itu. Saat dua azimat diadu,  hasilnya Zuper Semar yang  menang. 

Dan Semar menangis sampai menjadi batu karena dirinya jadi alat kekuasaan yang represif. Batu yang dilindungi oleh semesta dan tidak diketahui manusia manapun sampai sekarang. Semar hanya jadi kulit atau kayu yang dimainkan dalam setiap pertunjukan wayang. Muncul di tengah malam dengan para anaknya untuk menghibur penonton yang menantinya sejak awal. Ke-Zuper-an Semar menjadi samar-samar. 

"Nah dengan kondisi ini,  seharusnya kita bantu Semar untuk kembali. Kita manfaatkan momentum hari besar nasional untuk mengembalikannya. Zuper Semar saatnya kembali lahir di zaman seperti ini. Zuper yang bisa melahirkan energi pada Kartini yang berjuang tanpa imbalan. Tanpa ujaran kebencian,  hoax dan sara, " cerocos Imas yang terhenti dikarenakan suara kentut begitu keras. 

Preeettt... Proooooooottttttt.... Jegideg sosok serupa Semar tiba-tiba duduk dibangku kayu panjang warkop Ceu Imas. "Nduk,  kopi pait setunggal njih... ". 

Ceu Imas pingsan dan para pelanggan semburat lari. 

*Penikmat kopi lokal gratisan


Topik

Opini opini opini-malangtimes Zuper-Semar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Editor

Soejatmiko