Sosialisasi pengawasan pemilu yang digelar Panwaskab Tulungagung menghadirkan komisioner Bawaslu Provinsi Jawa Timur Aang Khunaifi. Aang menjelaskan pentingnya pengawasan untuk mengurangi potensi pelanggaran. "Kita ingin ormas dan LSM ikut terlibat aktif dalam gelaran pilkada 2018," ungkap dia.
Bawaslu mengakui masyarakat hingga saat ini masih minim untuk melaporkan pelanggaran pemilu yang terjadi. Namun panwaslu telah banyak menangani berbagai pelanggaran yang terjadi di berbagai kota/kabupaten di Jawa Timur. "Laporan masyarakat memang masih minim. Namun temuan kami bersama panwaslu telah banyak kami tindak," ujarnya.
Temuan yang dimaksud, menurut Aang, lebih banyak pada pelanggaran alat peraga kampanye (APK) yang tidak memenuhi ketentuan. Masyarakat telah memberikan informasi yang cukup. Namun untuk menindak, perlu syarat formal. "Sebenarnya pemahaman masyarakat telah bagus, namun untuk tindak lanjut laporan mesti mengikuti syarat formil," jelasnya
Kabupaten Tulungagung, menurut Bawaslu Provinsi, masih dalam situasi yang kondusif meskipun gelaran pilkada serentak dilakukan antara pilgub dan pilbup. "Jika dibandingkan daerah lain, Tulungagung masih cukup kondusif karena koordinasi elemen berjalan dengan baik," pungkas Aang.
Dalam sosialisasi yang diselenggarakan tersebut, sekain dihadiri oleh perwakilan ormas dan LSM, berbagai organisasi turut diundang. Di antaranya organisasi kepemudaan, mahasiswa dan media massa.(*)