Kota Malang dinobatkan sebagai pemerintah daerah dengan kinerja terbaik oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini berdasarkan nilai tertinggi dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendapatkan skor 3,576 dalam penilaian tahunan tersebut.
Sementara posisi kedua ditempati Kota Makassar dengan skor 3,517 dan ketiga Kota Surabaya dengan skor 3,511. Dalam EKPPD tahun ini, Kemendagri menetapkan tiga provinsi dan masing-masing 10 kota/kabupaten yang dinilai berprestasi paling tinggi secara nasional. Penghargaan tersebut diserahkan dalam Malam Apresiasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (25/4/2018) malam.
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono dalam sambutannya menegaskan bahwa otonomi daerah didorong untuk memperkuat program- program nasional atau Nawacita. Menurutnnya, ada tiga hal yang didorong untuk mampu ditumbuhkan di daerah sebagai penopang penyuksesan program nasional.
"Tiga hal yang penting yakni daya inovasi, tingkat partisipasi dan derajat daya serap masyarakat terhadap program daerah," tegas Soni.
Kabag Pemerintahan Setda Kota Malang Dicky Haryanto saat memegang piala penghargaan dari Kemendagri.
Soni juga secara langsung mengumumkan bahwa pada hari jadi ke-22 Otonomi Daerah tahun 2018, Kementerian Dalam Negeri RI menetapkan 3 provinsi, 10 kota dan 10 kabupaten sebagai daerah dengan kinerja terbaik di Indonesia. Kota Malang berada pada nomor urut 1 di antara 10 kota yang terpilih dengan kinerja terbaik untuk laporan penyelenggaraan pemerintah daerah se-Indonesia.
"Ada 700 indikator yang dinilai lintas kementerian. Jadi ini gawe besar, bukan hanya dari kacamata Kemendagri tapi juga penilaian yang melibatkan kementerian lainnya," imbuhnya. Untuk tingkat provinsi, yang meraih penghargaan adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Asisten Administrasi Pemerintahan Kota Malang Abdul Malik mengapresiasi prestasi yang diraih Pemkot Malang. "Ini buah kerja bersama, kerja kreatif, dan seperti yang disampaikan Dirjen Otoda, menegaskan inovasi kuat hadir di Kota Malang," ujarnya. Malik juga menekankan tingginya keterlibatan warga Kota Malang dalam proses pembangunan.
Acara penganugerahan juga ditandai dengan launching aplikasi berbasis android layanan Media Interaksi Otonomi Daerah atau Mesi Otda oleh Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo.