Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Sidak Takjil, Masih Ditemukan Makanan Menggunakan Zat Berbahaya

Penulis : Joko Pramono - Editor : Heryanto

20 - May - 2018, 07:55

Placeholder
Hasil uji terhadap takjil yang positif ditandai dengan munculnya cincin pada tabung reaksi (foto : Joko Pramono/TulungagungTIMES)

Gelar sidak takjil dadakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung temukan zat berbahaya.

Sidak dipimpin langsung oleh  Kasi Kefarmasian dan Perbekalan pada Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki (Sabtu, 9/5/2018).

Dalam sidak ini ditemukan masih ada beberapa jenis makanan yang menggunakan pewarna tekstil dan pengawet yang tidak sesuai untuk pangan.

"Masih ada makanan yang menggunakan pewarna tekstil dan borak dalam campuran makanan takjil yang dijual," kata Masduki.

Dirinya juga  mengatakan, sampling dilakukan di titik penjualan takjil seperti di Jalan MT Haryono Kelurahan Kepatihan yang warganya rutin menjual takjil saat bulan Ramadhan.

Penjual takjil berjajar dari masjid Almuslimun ke utara hingga pertigaan SDN Kepatihan.

Dari 20 sampel takjil yang diambil 3 diantaranya positif menggunakan zat berbahaya.

"Jumlah sampel yang diambil ada 20 sampel makanan, hasilnya 3 yang tidak memenuhi persyaratan mutu, yaitu 2 kerupuk yang mengandung borak  dan es degan mengandung pewarna tekstil," terangnya lebih lanjut.

Selanjutnya, Terkait temuan ini, Dinas Kesehatan melakukan pembinaan terhadap penjual agar tidak menggunakan bahan berbahaya dalam dagangannya.

Penjual diminta untuk menggunakan bahan yang aman dan sesuai dengan peruntukannya.

"Karena sudah sering kita lakukan pembinaan. Jadi, pelaku usaha sudah memahami betul bahwa makanan yang aman itu sangat bermanfaat bagi kita semua," tutur pria ramah itu pada awak media.

Dirinya berjanji sidak akan dilakukan tidak hanya di Kepatihan. Ke depan tempat-tempat sentra penjualan takjil akan dilakukan pemeriksaan serupa oleh Dinkes.

Hal ini dilakukan untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari penggunaan zat berbahaya pada makanan.

"Untuk melindungi masyarakat dari penggunaan zat berbahaya pada takjil kedepannya sentra penjualan takjil lainya juga akan dilakukan pemeriksaan," pungkas Masduki.

Kandungan rhodamin yang terdapat dalam sampel makanan yang ditemukan, kerap digunakan untuk pewarna tekstil dan pewarna kertas sehingga tidak layak dikonsumsi manusia.

Jika mengonsumsi dalam jumlah besar dan menumpuk, maka akan mengakibatkan erosi lambung dan usus.

Dalam jangka panjang, mengonsumsi makanan mengandung bahan berbahaya juga dapat mengganggu fungsi hati.

 


Topik

Kesehatan keracunan-kesehatan-takjil-farmasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Heryanto