Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama Eksotisme Tradisi Unan-Unan Suku Tenger (1)

Langka, Suku Tengger Gelar Unan-Unan Tiap Setengah Dasawarsa

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : A Yahya

31 - May - 2018, 18:21

Placeholder
Salah satu persembahan dalam upacara adat unan-unan pada tradisi Suku Tengger adalah seekor kerbau yang disembelih khusus. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

Masyarakat adat Suku Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang tengah punya gawe besar. Yakni pelaksanaan panglawu agung atau upacara sedekah agung bertajuk unan-unan. Upacara tradisi ini termasuk langka, karena hanya digelar tiap setengah dasawarsa alias lima tahun sekali.

Meski belum seterkenal tradisi lain seperti kasada atau karo, banyak kearifan lokal dalam unan-unan. Kepala Desa Ngadas Mujianto mengungkapkan bahwa pada 2018 ini, unan-unan dilaksanakan dua hari. Tepatnya mulai kemarin (30/1/2018) hingga hari ini (31/5/2018). "Unan-unan ini lima tahun sekali, dengan tujuan menetapkan bulan dan tahun penanggalan Tengger," ujar Mujianto. 

Secara sederhana, perbandingan unan-unan ini seperti tahun kabisat. Setiap empat tahun sekali, ada penambahan hari pada Februari. Jika biasanya satu tahun terdiri dari 365 hari, pada tahun kabisat, satu tahun digenapkan 366 hari. "Kan hitungan bulan antara masehi dengan kalender Tengger berbeda, ada selisih yang digenapkan. Yakni sasi (bulan) desta (kesembilan) digenapkan atau disepuluhkan," ujar bapak dua anak itu. 

Berbagai ugorampe atau perlengkapan upacara pun dipersiapkan khusus. Salah satunya yakni kebo bule atau kerbau dengan bulu putih sebesar dua kuintal. Kerbau itu disembelih secara khusus untuk unan-unan. "Jadi disembelih tetapi dipisahkan antara bagian kepala, keempat kaki dan seluruh kulit badan dipertahankan untuk diarak, lalu bagian dagingnya dibuat masakan selamatan," terangnya.

Pria yang menjabat sebagai kepala desa sejak 2013 itu menjelaskan bahwa selama dua hari, beberapa rangkaian kegiatan dilakukan. Hari pertama, yakni mulai tahapan turun, mupu, dan mepek. Mereka juga menyembelih kerbau di hari pertama. Kemudian hari kedua, kerbau tersebut dihias dalam tahapan semenikan, hingga akhir unan-unan berupa prepekan. "Upacara ini diharapkan dapat memberi ketenteraman bagi desa dan seluruh warganya," paparnya. 

Tokoh adat Desa Ngadas, Ngatono menambahkan bahwa unan-unan berasal dari bahasa Tengger kuna. Yakni ngunan wulan nglungguhne taun atau menetapkan bulan mendudukkan tahun. "Makna dan tujuan unan-unan, secara singkat yakni masyarakat Desa Ngadas mengadakan panglawu agung, yakni sedekah yang agung. Atau nguna wulan nglungguhne tahun," ujar Ngatono.

"Kenapa harus didudukkan atau ditetapkan, karena kalender Tengger itu berdasarkan siklus bulan. Ada yang umurnya 29 hari ada yang 30 hari. Untuk menutup yang kurang, saat ini sudah terkumpul 30 hari," paparnya. Peringatan kumpulan 30 hari selisih bulan itulah yang ditetapkan dalam rangkaian upacara. "Untuk menetapkan itu, dilakukan korban agung sebagai rasa syukur untuk yang masih hidup dan juga untuk semua leluhur agar tahu bahwa hari ini penetapan tahun," tegasnya. 

Jika tidak ada penetapan, lanjut Ngatono, maka leluhur tidak akan tahu adanya perhitungan baru lima tahunan. Dikhawatirkan, itu akan membawa dampak buruk bagi kehidupan warga suku Tengger. "Kalau sudah didudukkan dengan korban kerbau seperti ini, masyarakat Tengger kalau mau mendirikan rumah selamatan dan lain-lain butuh hari baik bisa langsung dihitung. Leluhur agar tahu ketetapan hitungan ini agar semua aman," pungkasnya. 

Pernak-pernik menarik lainnya dalam upacara ini akan dibahas MalangTIMES melalui laporan khusus edisi Eksotisme Tradisi Unan-Unan Suku Tenger. Lalu bagaimana masyarakat setempat mempersiapkan seluruh detail upacara unan-unan? Simak dalam tulisan selanjutnya. 


Topik

Agama Suku-Tengger Tradisi-Unan-Unan Desa-Ngadas upacara-adat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

A Yahya