Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Layanan Pemeriksaan Kesehatan RSUD Dikeluhkan Para Bacaleg

Penulis : Adi Rosul - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Jul - 2018, 16:12

Placeholder
Ruang Medical Cekup RSUD Jombang, terlihat sejumlah Bacaleg sedang mengantre untuk pemeriksaan kesehatan. (Foto: Adi Rosul/ JombangTIMES)

 Para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) mengeluhkan pelayanan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.

Rumah sakit plat merah yang berstatus rumah sakit rujukan regional Jawa Timur bagian tengah ini, merupakan rumah sakit yang ditunjuk Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk melayani pemeriksaan kesehatan bagi para Bacaleg di Pemilu 2019. Kendati demikian dalam pelaksanaannya, pelayanan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit milik Pemkab Jombang tersebut banyak dikeluhkan bacaleg yang sedang menjalani tahapan tersebut.

Seperti yang dikeluhkan Faizuddin Fil Muntaqobat (41). Bacaleg dari Partai Demokrat ini mengeluhkan antrean pelayanan yang tidak teratur. "Ternyata prosesnya tidak menyenangkan karena saya mengindikasi tidak ada nomor antrean," ucapnya kepada JombangTIMES, Kamis (5/7).

Selain itu, Faiz juga mengeluhkan kurangnya jumlah tenaga psikiater di RSUD Jombang berdampak pada panjangnya waktu antrean untuk melakukan tahapan wawancara. Saya Rabu (4/7) antre dari pagi dan baru bisa masuk jam 7 (19.00 WIB). Apalagi rumah sakit ini kabarnya juga melayani bacaleg dari luar Jombang juga. Barengan saya kemarin ada kalau 100 orang lebih. Mereka banyak yang pulang," tandasnya.

Sama seperti Faiz, keluhan juga datang dari Bacaleg lain dari Partai Perindo, Ahmad Tohari. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Perindo itu, mengeluhkan terkait adanya perintah dari manajemen yang berbeda pada tiap poli di RSUD, sehingga membuat bacaleg kebingungan dan harus mengurus ulang.

"Masalahnya tiap poli mengeluarkan surat yang keterangannya berbeda dengan yang ditentukan KPU. Seharusnya ada 3 diantaranya surat kesehatan jasmani, surat kesehatan rohani dan surat keterangan bebas narkoba. Salah satu contoh yang diubah misalnya surat kesehatan rohani dikeluarkan surat kesehatan jiwa dan akhirnya ditarik kembali dan diganti surat keterangan rohani," bebernya.

Mengingat waktu pengurusan administrasi kian mepet, Tohari berharap pihak manajemen memberikan perintah atau petunjuk yang jelas kepada setiap poli pelayanan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman. "Kita tanggal 10 Juli harus tuntas. Nah kalau salah terus kan bisa menyebabkan pengurusan syarat administrasi kami tidak tuntas sehingga pencalonan jadi gagal," tegasnya.

Sementara, saat wartawan hendak mengkonfirmasi direktur RSUD, ternyata menurut sejumlah staf dr Pudji Umbaran sedang dinas luar.  Namun saat dikonfirmasi keluhan bacaleg melalui pesan whatsapp (WA), dr Pudji membenarkan jika rumah sakit yang ia pimpin hanya memiliki 1 orang psikiater.

"Memang benar RSUD Jombang hanya mempunyai 1 orang psikiater. Untuk teknis pemeriksaan dibantu oleh psikolog," jawab dr Pudji, singkat.(*)


Topik

Peristiwa Kesehatan-RSUD Bakal-Calon-Legislatif Kabupaten-Jombang dikeluhkan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Sri Kurnia Mahiruni