Misi besar diusung PKB Kota Malang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. PKB menargetkan kursi ketua DPRD Kota Malang.
Dalam pileg era reformasi, PKB belum sekali pun mampu merebut kursi ketua DPRD Kota Malang. Pucuk pimpinan tertinggi di DPRD Kota Malang jatuh ke tangan PDIP dan Partai Demokrat. Periode 1999-2004, DPRD Kota Malang dipimpin kader PDIP Sri Rahayu. Kemudian, periode 2004-2009, kembali kader PDIP menjadi ketua DPRD dengan menempatkan Priyatmoko Oetomo.
Baru pada Pileg 2009-2014, giliran Partai Demokrat memenangkan pemilihan umum di Kota Malang dan menempatkan kadernya, Arief Darmawan, sebagai ketua DPRD. Namun, periode berikutnya, kembali PDIP menjadi pemenang pemilu di Kota Malang dan menunjuk Arief Wicaksono sebagai ketua dewan.
Target PKB itu disampaikan Ketua LPP PKB DPC Kota Malang Arief Wahyudi. Dia menyebut PKB tahun depan mampu merebut kursi pimpinan tertinggi di parlemen.
"Target kami adalah kursi ketua DPRD Kota Malang. Yang pasti, memperoleh suara terbanyak," ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Arief, PKB sudah membuka pendaftaran bagi para bakal calon legislator. Sampai Senin (9/7/2018), tercatat ada 49 nama yang mendaftarkan diri. Namun kuota tersebut masih harus diisi oleh dua kader perempuan lagi untuk memenuhi kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen.
Sampai saat ini, pendaftaran bagi para calon legislator itu masih dibuka. Beberapa kader dan profesional pun mendaftar. Termasuk kader PKB yang sebelumnya sempat berseberangan selama tahap Pilkada Kota Malang 2018.
Sebelumnya ada beberapa kader PKB yang tidak sejalan dalam mengusung nama calon wali kota Malang. Dalam hal ini, ada kader yang memilih mendukung Sutiaji sebagai calon wali kota Malang. Padahal, PKB secara resmi mengusung Moch. Anton yang berpasangan dengan Syamsul Mahmud. Kader yang selama pilkada tersebut menjadi tim sukses Sutaji mendaftarkan diri sebagai bacaleg PKB.
"Teman-teman yang sebelumnya berseberangan memang mendaftar di PKB. Kami terbuka karena mereka adalah kader PKB," ucap Arief.
Lebih jauh dia menyampaikan bahwa nama-nama yang terdaftar akan segera diseleksi oleh tim khusus. Di antaranya pengurus PKB, tokoh NU, serta profesional. Tujuannya untuk menentukan kader mana yang akan dimajukan. "Karena terus bertambah, jadi akan diseleksi," pungkasnya. (*)