PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya menargetkan jumlah penumpang naik 5,1 persen pada 2019 ini. Hal tersebut seiring dengan upaya penambahan sejumlah perjalanan KA baru di lintasan utara, salah satunya relasi Surabaya-Malang.
Kepala Stasiun Kotabaru Malang, Radne Anyarso Tulad mengungkapkan bahwa animo masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api terus meningkat. "Kota Malang ini kan unik, banyak warganya adalah pendatang. Jadi animo penumpang di akhir pekan sangat tinggi, mereka yang pulang ke daerah asalnya," ujar Radne, hari ini (12/8/2019).
Untuk okupansi penumpangnya, lanjut Radne, di akhir pekan cukup tinggi. Rata-rata mencapai angka antara 90 persen hingga 100 persen. Namun, untuk jadwal keberangkatan di hari-hari aktif atau weekday, relatif masih rendah. "Tetapi kalau di hari biasa, hanya terpenuhi sekitar 15 sampai 20 persen," paparnya.
Radne menguraikan, rata-rata jumlah penumpang di Stasiun Kotabaru Malang tercatat di kisaran 3.000 hingga 3.500 orang di hari aktif. Sedangkan di momen weekend, jumlah penumpang bisa mencapai 4.500 orang.
"Itu untuk seluruh perjalanan baik KA jarak menengah maupun jarak jauh, tetapi yang paling banyak dicari itu relasi Surabaya-Malang," sebutnya.
Mobilitas yang tinggi kereta relasi Malang-Surabaya, membuat PT KAI menambah operasional kereta tambahan premium relasi Surabaya Gubeng-Malang PP (pulang-pergi). Jika sebelumnya beroperasi hanya di akhir pekan, kini kereta tambahan itu beroperasi setiap hari.
'Kami memanfaatkan rangkaian KA Jayakarta Premium relasi Surabaya Gubeng- Pasar Senen. Kemudian dijalankan sampai Stasiun Malang untuk diperbantukan di KA lokal," ujarnya.
KA tambahan tersebut, dioperasikan setiap hari sejak Maret lalu. Namun mulai 1 Agustus, ditambah rute pemberhentian yaitu di Stasiun Wonokromo.
"Kebijakan ini karena banyak animo pelanggan kereta api yang menginginkan ada pemberhentian di Stasiun Wonokromo," pungkasnya.