Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Bertani Apel Terus Merugi, Berbisnis Jagung Manis Hasilnya Melangit

Penulis : Agus Muhammad - Editor : Redaksi

23 - Oct - 2015, 09:24

Placeholder
Budidaya Jagung Manis (Foto: alamtani.com)

JATIMTIMES, MALANG - Imam Wahyudi, merupakan salah satu petani di Desa Bumiaji yang terkena dampak dari merosotnya pertanian apel di Kota Batu beberapa tahun terakhir.

Sejak tahun 2010, Imam mengaku hasil pertanian apelnya berangsur menurun. Tak jarang, dari hasil pertaniannya dia tidak mendapatkan keuntungan, namun hanya balik modal dari hasil panen tersebut atau Break Event Point (BEP)

Dalam sekali panen,Imam mengaku mendapatkan Rp 5 juta dari hasil pertanian apelnya. Dan nilai itu masih belum untuk biaya perawatan. 

Banyak faktor menurutnya yang mempengaruhi merosotnya pertanian apel miliknya, baik akibat dari musim panas yang berkapanjangan dari pemanasan global, krisis yang mengakibatkan harga pestisida melonjak, juga umur dari pohon apel yang sudah minta di remajakan.

"Untuk meremajakan apel presentase untuk hidup itu 50 persen, dan kalaupun hidup butuh 5 tahun untuk bisa dipanen," ungkapnya kepada MALANGTIMES, Jumat (23/10/2015).

Sampai pada akhir tahun 2014, dia memutuskan untuk beralih fokus dari pertanian apel ke produksi camilan jagung manis yang Ia tekuni hingga saat ini, karena pertanian apel yang sudah tidak lagi menjanjikan.

"Modalnya hutang ke saudara buat beli mesin produksi, dibayar berangsur," ujarnya sambil merendah.

Dia melihat peluang usaha camilan atau oleh-oleh dari Kota Batu yang semakin terkenal sebagai Kota Wisata dengan kunjungan wisatawan yang juga terus meningkat.

"Sebagai Kota Wisata yang banyak dikunjungi wisatawan produksi oleh-oleh cukup menjanjikan. Namun harus berbeda dari oleh-oleh yang lainnya," terangnya.

Jagung manis yang dia produksi saat ini, menurutnya baru pertamakali yang ada di Kota Batu. Dalam satu bulan dia bisa mendapatkan omset hingga Rp 11 juta.

Dari alih fokusnya tersebut, dia mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya, meskipun tak banyak namun menurutnya cukup membantu.

Selain Imam, dia mengaku bahwa beberapa teman seprofesinya sebagai petani apel, banyak yang beralih pekerjaan seperti berternak, berdagang, dan juga menjadi buruh bangunan.

Dia sendiri mengaku, meskipun sudah beralih fokus pada usaha produksi camilan jagung manis, dia akan mempertahankan pertanian apel karena sudah menjadi warisan dari orang tuanya dahulu. "Ya masih ada, tapi sudah tidak diprioritaskan," tandasnya. (*)


Topik

Ekonomi Budidaya-Jagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Agus Muhammad

Editor

Redaksi