MALANGTIMES - Siapa yang mengira bahwa di RW O2 Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang menjadi kampung wisata karena kreativitas warga dan dukungan penuh Pemerintah Kota Malang.
Kampung yang berada di pinggir daerah aliran sungai (DAS) awalnya terlihat kumuh karena tumpukan sampah yang berada di pinggiran Sungai Brantas itu. Perkampungan di atasnya juga terkesan singup karena jarak antar rumah sangat rapat.
Namun, sejak disulap menjadi Kampung Warna-Warni, RW 02 Kelurahan Jodipan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal, wisatawan dari luar kota, bahkan mancanegara.
Hal itu membuat banyak perubahan yang sangat signifikan untuk kampung yang terletak di bawah Jembatan Brantas Kota Malang ini.
Perubahan pada sikap warga yang awalnya cuek kepada lingkungan, sekarang berubah menjadi peduli pada lingkungannya.
Hal itu disampaikan Ketua RW 02 Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Sony Parin, yang melihat warganya semakin baik perannya untuk memajukan kampungnya.
"Kondisinya sudah teratur sekarang, dulunya warga sini kalau buang sampah ya sembarangan, ada yang buang ke sungai juga. Sadar lingkungannya sudah bagus sekarang," ujar Sony.
Kampung yang terdiri dari 3 rukun tetangga (RT), yakni RT 06, 07 dan 09 dalam satu rukun warga (RW) ini terlihat kompak dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Tua muda pun tak pandang bulu bergotong-royong menjadi warga yang baik dalam menyambut pengunjung yang tiba.
"Perubahan mental pemuda di sini Alhamdulillah lebih bagus daripada sebelumnya. Karena dulu anak-anak kan banyak yang nganggur, nah sekarang kan ada lahan parkir untuk kampung warna-warni di sini. Di situ ada income untuk pemuda di sini. Senakal-nakalnya anak muda kalau punya uang kan juga berkurang, kan begitu mas," papar Sony.
Sony menambahkan, peningkatan dari segi finansial juga sangat dirasakan warga Kampung Warna-Warni. Karena sebelumnya belum ada warung, tempat orang berjualan makan ataupun jajanan, sekarang banyak yang membuka stand di depan rumahnya untuk menjajakan makanan untuk para pengunjung.
"Perubahan sosial ekonomi warga sekarang cukup terlihat. Yang awalnya dulu tidak ada orang jualan, sekarang banyak yang jualan untuk kebutuhan para pengunjung di sini. Ada yang jual bakso, ada yang jual mie, ada yang jual jajan. Ya alhamdulillah, itu bentuk peningkatan yang dirasakan warga saya," pungkasnya.
instagram.com/liani_riski/