Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Empat Bulan Macet, Anggaran Rp 19 Miliar Bosda Kota Batu Akhirnya Cair

Penulis : Irsya Richa - Editor : Heryanto

23 - Nov - 2017, 19:10

Placeholder
Plt Wali Kota Batu Punjul Santoso, Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo, Kepala Dinas Pendidikan Batu Mistin berfoto bersama kepala para kepala sekolah usai penyerahan simbolis di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kamis (23/11/2017). (Foto: Irsya R

Setelah empat bulan tak cair akibat tidak adanya Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu, bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) 2017 tahap dua Kota Batu akhirnya cair.

Totalnya sebesar Rp 19,8 miliar. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Plt Wali Kota Batu Punjul Santoso dan Ketua DPRD Kota Batu Cahyo Edi Purnomo kepada sejumlah kepala sekolah di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kamis (23/11/2017).

Total anggaran Rp 19,8 miliar tersebut akan diterima oleh beberapa sekolah dengan rincian dari KB/SPS (93 sekolah). Kemudian TK/RA/KB (93 sekolah). Lalu SD/MA (89 sekolah)

Sementara SMP/MTS (30 sekolah), SMA/SMK/MA (27 sekolah) dan SLB (dua sekolah). Untuk masing-masing sekolah ini menerima Bosda dengan nominal yang berbeda-beda.

Seperti MTS Negeri Kota Batu Rp 287.759.200, SMP PGRI 01 Batu mendapatkan Rp 130.653.000, SMK Islam Batu Rp 1.057.050.000 dan sebagainya.

Usai menerima secara simbolis, seluruh kepala sekolah itu terlihat sumringah dan lega. Ya, selama empat bulan lamanya beberapa sekolah ini memang harus mencari pinjaman untuk menutupi keurangan.

Seperti disampaikan Kepala SMAN 2 Batu, Pamor Patriawan yang mengaku Bosda belum cair sejak Juli lalu. Karena  belum cair, pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam keuangan.

Total Bosda yang didapatkan semester ini sebesar Rp 686 juta. "Sejak Juli hingga November. Ya tentu mengalami kesulitan, sekarang lega bisa cair," kata Pamor.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Mistin mengakui keterlambatan pencairan dana tersebut selama kurang lebih empat bulan. Hal tersebut terjadi karena kekosongan plt Sekda.

“Kami Pemkot Batu minta maaf karena sudah telat mencairkan BOSDA, karena adanya kekosongan plt sekda di Pemkot Batu lalu,” ungkap Mistin.

Ia menjelaskan Bosda ini untuk membebaskan pungutan bagi seluruh siswa  mulai SD/MI, SMP/MTS,SMA/MA, SMK dan SLB Negeri terhadap biaya operasional sekolah dan sebagian anggarannya dimanfaatkan untuk program peningkatan kualitas giza pelajar di Kota Batu.

“Bosda ini untuk membebaskan pungutan dalam bentuk apapun baik sekolah negeri atau swasta,” katanya.

Dengan demikian total Bosda tahun 2017 tahap I dan II ini adalah Rp 39,7 miliar. Rinciannya biaya operasioanl untuk KB/SPS sebesar Rp 3 juta setiap lembaga selama satu tahun.

TK Negeri Pembina dibantu biaya operational Rp 24 juta untuk setiap lembaga selama satu tahun. Kemudian tambahan nutrisi susu sebesar Rp 3.200 per siswa yang diberikan maskimal 36 kali dalam satu tahun.

Lalu TK/RA/Swasta biaya operasional Rp 6 juta setiap lembaga selama satu tahun. Tambahan nutrisi susu sebesar Rp 3.200 per siswa yang diberikan maskimal 36 kali dalam satu tahun.

Sedangkan SD/MI Negeri/Swasta biaya operasional pembelajaran Rp 20 ribu per siswa setiap bulan selama satu tahun. Tambahan nutrisi susu sebesar Rp 3.200 per siswa yang diberikan maskimal 36 kali dalam satu tahun. Tambahan makanan sehat Rp 5 ribu per siswa diberikan maksimal 36 kali dalam satu tahun.

Kemudian SMP/MTS Negeri/Swasta biaya operasional pembelajaran Rp 30 ribu per siswa setiap bulan selama satu tahun. Tambahan nutrisi susu sebesar Rp 3.200 per siswa yang diberikan maskimal 36 kali dalam satu tahun. Tambahan makanan sehat Rp 5 ribu per siswa diberikan maksimal 36 kali dalam satu tahun.

SMA/MA Negeri/Swasta Negeri/Swasta biaya operasional pembelajaran Rp 120 ribu per siswa setiap bulan selama satu tahun. Sedangkan SMK Negeri/Swasta Negeri/Swasta biaya operasional pembelajaran Rp 225 ribu per siswa setiap bulan selama satu tahun.

Untuk SLB Negeri/Swasta, SLB Negeri diberikan biaya sebesar Rp 89.260.000 per tahun sudah termasuk makanan tambahan. Dan SLB Eka Mandiri diberikan biaya Rp 53.983.200 sudah termasuk makanan tambahan.

Khusus untuk sekolah terpencil SMP Rp 25 juta pertahun, dan SD Rp 10 juta per tahun. Sementara sekolah yang memiliki kelas olahraga diberikan Rp 50 juta per tahun untuk SMP dan SMA Rp 75 juta per tahun serta PKBM sebesar Rp 97.560.000.

“Bosda tetap diberikan kepada SMA/SMA/MA walaupun urusan sekolah sudah diambil alih provinsi karena Pemkot Batu berkeinginan wajib belajr 12 tahun tuntas di Kota Batu,” tutup Mistin.


Topik

Peristiwa Bosda-Kota-Batu Sekda-Kota-Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Heryanto