Kodim 0808/Blitar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blitar menggelar panen raya ladi upaya khusus (upsus) dalam rangka swasembada pangan nasional di Desa Jatitengah, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jumat (12/1/2018).
Turut hadir, perwira penghubung Kodim 0808/Blitar Mayor Inf Mudji Wahono, Pasiter Kodim 0808/Blitar Kapten Cba Chudori, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Eko Priyo Utomo, wakil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Balai Perikanan dan Pertanian Ismail Wahab, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, M. Syakir dari Balitbangtan berharap dinas terkait dan petani untuk segera memenuhi luas tambah tanam sesuai target. Sehingga di musim panen berikutnya, petani bisa memenuhi target swasembada pangan..
Dalam kesempatan ini ia juga menyampaikan, agar petani tidak mengalami musim paceklik, pemerintah perlu menunjukkan perhatiannya dengan memberikan bantuan benih unggul dan pupuk. Begitu pun bibit padi, diberikan secara gratis melalui pengawalan TNI, dinas pertanian dan satgas sergap dengan semboyan “Tiada Hari Tanpa Panen”.
“Saat ini ada 75 ribu hektare lahan pertanian di Indonesia yang siap panen. Khusus Kabupaten Blitar ada 6 ribu hektare yang siap panen raya. Sekarang ini kita memasuki teknologi dan metode agar hasil panen yang di capai dapat memenuhi luas tanam,” tandasnya.
Sementara, pabung Kodim 0808/Blitar Mayor Inf Mudji Wahono menjelaskan, jika panen raya ini untuk mendukung swasembada pangan nasional. ia juga menegaskan kesatuannya siap siap membantu mewujudkan swasembada pangan dengan mengerahkan babinsa yang ada di wilayahnya.
“Babinsa akan kami tugaskan turun membantu petani. Babinsa sebagai ujung tombak territorial akan membantu mengawasi pemberian bibit, persiapan panen dan panen padi di wilayah kerjanya,” tegasnya.
Lebih dalam pabung menyampaikan, diharapkan swasembada pangan akan meningkatkan kesejahteraan kaum petani. Selain itu, hasil panen yang melimpah dapat mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten Blitar sehingga tidak lagi impor beras. (*)