Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Berlimpah di Kabupaten Malang, Ini Jenis Pangan Non Beras dan Sejarahnya

Penulis : Nana - Editor : Heryanto

12 - Feb - 2018, 09:53

Placeholder
Bahan lokal pangan non beras yang tumbuh subur di Kabupaten Malang serta menjadi bagian dalam menguatkan ketahanan pangan skala daerah dan nasional. (Istimewa)

Kabupaten Malang dianugerahi dengan tanah subur dan iklim yang kondusif di bidang pertanian.

Berbagai jenis tanaman pangan tumbuh subur dan menempatkan wilayah yang dipimpin oleh Bupati Malang Rendra Kresna sebagai lumbung pangannya Jawa Timur (Jatim).

Padi, jagung, umbi-umbian, ketela serta berbagai produk perkebunan lainnya merata dan tumbuh di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.

Potensi besar dalam dunia pertanian inilah yang membuat Bumi Arema menjadi salah satu daerah yang kerap mensuplai kebutuhan pokok masyarakat di tingkat regional maupun nasional.

Bahkan kerap menjadi salah satu wilayah yang mampu menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat saat terjadi gejolak harga di pasaran nasional.

Di tingkat produksi tanaman pangan non beras, Kabupaten Malang pun terbilang sangat kaya.

Potensi ini tentunya juga akan mampu menjadi elemen penguat dalam program ketahanan pangan yang sedang gencar-gencarnya di kejar oleh pemerintah Jokowi. 

Tanaman pangan non beras apa saja yang tumbuh subur di Kabupaten Malang dan kini menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengembalikan kesadaran masyarakat dalam konsumsi pengganti beras.

MalangTIMES menyajikannya untuk anda dengan menukil hasil penelitian Cahyanto dan kawan-kawan dalam Prosiding the 4th International Conference on Indonesian Studies: Unity, Diveristy, dan Future.

Berbagai menu dari bahan pangan non beras. Bupati Malang Rendra Kresna saat menghidu aroma berbagai makanan tersebut (Nana)

1. Ketela Pohon

Singkong begitu tanaman tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae ini dikenal masyarakat.

Dikenal luas sebagai salah satu makanan pokok penghasil karbohidrat di samping beras dan jagung, singkong secara sejarah merupakan tanaman Brazilia yang menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia.

Walau di Kabupaten Malang ketela pohon tidaklah terlalu massif ditanam dan hanya menjadi selingan petani, keberadaannya cukup banyak juga ditanam diberbagai wilayah.

Pemanfaatan dari singkong yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku industri pembuatan tepung tapioka, tepung gaplek, serta bahan pembuatan etanol, gasohol, dan lainnya.

2. Garut atau Arairut

Tanaman Garut atau Arairut adalah tanaman yang memberikan hasil utama berupa umbi.

Tanaman ini merupakan tanaman yang memerlukan iklim panas dan kondisi yang basah yaitu pada ketinggian 0 m – 900 m dpl.

Banyak sekali manfaat dari garut atau arairut ini, misalnya sebagai bahan pembuatan makanan bayi, bahan pembuatan kosmetika, lem, keripik, dan bahkan dalam sejumlah penelitian tanaman garut atau Arairut ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan bagi anak-anak penderita kelainan pencernaan Sindrom Down.

Menurut sejarahnya tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan kerap tumbuh di pekarangan di bawah pohon yang rindang.

Tanaman ini sebenarnya juga telah dikenal dan dikonsumsi lama di berbagai daerah Indonesia.

Walau pun dengan nama dan penyebutan yang berbeda-beda.

Di Sunda dinamakan patat sagu, di Madura dinamakan marus, di Ternate disebut huda sula dan di Melayu dinamakan sagu betawi, sagu belanda atau airut.

3. Jagung

Berasal dari Amerika, tanaman Jagung menjadi salah satu andalan pertanian di Kabupaten Malang.

Produksi jagung di Kabupaten Malang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Di tahun 2016 tercacat 295.340 ton di hasilkan di bumi Arema ini.

Jagung kerap dijadikan bahan pangan non beras yang dikonsumsi masyarakat. Misalnya, pati, tepung jagung, snack, berondong (pop corn), jenang, nasi jagung, sirup jagung dan lain sebagainya. Pun, dipergunakan untuk bahan pakan ternak, pupuk kompos, bahan pembuat kertas dan kayu bakar.

Penyebaran tanaman jagung yang dapat tumbuh dan berproduksi secara merata di manapun, dikarenakan karakteristik tanaman jagung yang merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah sub-tropis maupun tropis.

4. Kentang

Wilayah Poncokusumo, Kabupaten Malang merupakan sentra tanaman yang berasal dari Amerika Tengah ini. Selain wilayah lainnya seperti Pujon, Ngantang, Kasembon dan lainnya.

Produksi kentang cukup besar di Kabupaten Malang, yaitu sebesar 207.492 ton. Hasil olahan tanaman kentang selain sebagai bahan pokok berupa umbi ialah sebagai bahan baku pembuat pati, sebagai salah satu bahan pembuat cat, pembuat glukosa dan lain sebagainya.

Menurut beberapa penelitian, kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung.

5. Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi kayu.

Peranan ubi jalar cukup penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan ternak.

Ubi jalar dikonsumsi sebagai makanan tambahan atau sampingan, kecuali di Irian Jaya dan Maluku.

Di Kabupaten Malang, ubi jalar walaupun mengalami penurunan produksi setiap tahunnya, tapi tetap menjadi salah satu komoditi yang digeluti petani.

Produksi ubi jalar di Kabupaten Malang sebesar 7.639 ton di tahun 2016. Menurun cukup tajam dibanding tahun  2013 yang mencapai 121.457 ton.

6. Talas

Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), dengan ciri spesifik berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun.

Banyak nama atas tanaman ini di berbagai negara. Seperti Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China). Berasal dari daerah Asia Tenggara, talas menyebar ke China, Jepang dalam abad pertama.

Lantas menyebar ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik. 

Di Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1.000 meter dpl. 

Di Indonesia talas sebagai bahan makanan cukup populer dan produksinya cukup tinggi terutama di daerah Papua dan Jawa (Bogor, Sumedang dan Malang).

7. Sukun

Menurut sejarah, Sukun merupakan tanaman yang berasal dari New Guinea, Pasifik. Dengan tinggi pohon  mencapai 10 m atau lebih, buah sukun telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan di berbagai daerah.

Seperti Fiji, Tahiti, Hawai, Samoa dan Kepulauan Sangir Talaud. Di lingkup internasional buah sukun dikenal dengan sebutan bread fruit atau buah roti dikarenakan kelezatannya sebagai buah.

Kandungan karbohidrat dari Sukun juga tidak kalah dari beras, gandum dan jagung. 

Dari beberapa literatur, buah sukun memiliki banyak manfaat selain sebagai bahan pangan non beras. Misalnya sebagai tanaman peneduh dan tanaman penghijauan.

Sosok tanaman sukun yang tinggi, dengan perakaran tanaman yang tidak terlalu dalam tetapi kokoh, membuat tanaman sukun sangat cocok untuk digunakan sebagai tanaman penghijauan.

Tajuk tanaman yang besar mampu mengurangi erosi tanah yang disebabkan oleh angin kencang.

Selain itu kayu batang tanaman sukun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga, antara lain untuk membuat berbagai perabot (misalnya meja, kursi atau rak), untuk membuat perahu dan dimanfaatkan sebagai kayu bakar.


Topik

Ekonomi berita-malang bupati-malang rendra-kresna kabupaten-malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Heryanto