Sebagai detinasi wisata tentunya Pemkot Batu terus berikan fasilitas yang terbaik untuk wisatawan yang datang ke Kota Batu. Karena itu, Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata Kota Batu targetkan 3A untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Batu.
3A itu adalah atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. A yang pertama adalah atraksi terkait dengan keindahan dan keunikan alam, yang sudah dimiliki Kota Batu ditambah hawa sejuk menjadi salah satu daya tariknya. Lalu budaya yakni menjadikan seni budaya yang berkembang di tengah masyarakat sebagai bagian dari sajian wisata.
Antara lain glendo barong, reog, sanduk, bantengan, dan beragam kesenian lainnya. Ditambah peninggalan bangunan bersejarah, seperti arca ganesha, makam dinger dan sebagainya. Atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan didesain menjadi unik dan berbeda,
Sementara, aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur menuju destinasi seperti jalan raya, yang saat ini terus ditingkatkan. ketersediaan sarana transportasi, hingga bandara juga menjadi hal yang menentukan.
"Sarana infrastruktur ini jadi penting. Adanya bandara untuk menghadirkan wisatawan manca negara. Terlebih dengan hadirnya akses tol baru sangat berpengaruh pada bertambahnya wisatawa ke Kota Batu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono.
Fasilitas dan rambu-rambu penunjuk jalan akan mempermudah wisatawan menuju akses wisatawan. Sementara amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi.
Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum.
“Pelayanan hotel, villa, home stay, rumah makan menjadi penting untuk ditingkatkan. Selain itu juga ketersediaan komunikasi,” imbuhnya.
Menurutnya dengan adanya target 3A inilah yang menjadi penting dalam dunia pariwisata. Hal tersebut akan membantu meningkatkan jumlah wisatawan di Kota Batu.
“Dunia wisata itu tidak bisa lepas dari 3A. Ada wisata harus ada 3A, jika tidak begitu wisata tidak bisa berkembang,” jelas pria yang juga staf ahli Pemkot Batu ini.